Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BADUNG. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis Bursa Karbon Indonesia akan bisa melayani transaksi karbon dalam skala internasional.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, Bursa Karbon memiliki peluang yang besar.
Kembali mengingatkan, Bursa Karbon diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 26 September 2023. Untuk saat ini, regulator masih mendorong perdagangan domestik.
Baca Juga: Saham Prajogo Pangestu Moncer, Sederet Konglomerat ini Raup Cuan dari Bursa Saham
“Kami tidak menutup kemungkinan untuk membuka perdagangan karbon dari internasional, karena Ini adalah suatu opportunity dan Indonesia punya suplai yang sangat besar,” ujar Inarno dalam Konferensi Pers ACMF 2023 di Badung, Bali Selasa (17/10).
Inarno menyebutkan beberapa negara tetangga juga memiliki suplai dan potensi karbon yang sangat besar. Oleh karena itu, dia berharap negara-negara tetangga bisa ikut masuk ke Bursa Karbon Indonesia.
“Misalnya sebagai contoh Brunei Darussalam, Cambodia, Vietnam. Siapa tahu mereka juga merupakan suatu opportunity untuk listed di bursa karbon kita,” ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News