Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham sektor perbankan dinilai prospektif untuk dikoleksi pelaku pasar di tengah harga saat ini yang masih undervalue.
Pengamat pasar modal Hariyajid Ramelan mengatakan, sebuah sinyal positif untuk bank bisa tumbuh hingga akhir tahun ini di tengah tantangan perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Investasi saat ini lagi gencar dilakukan milenial. Dari beberapa respon teman-teman di market, meski dalam kondisi bearish saat ini namun investor mulai melirik investasi di pasar modal karena koreksi saham pada IHSG sudah cukup dalam dan ini adalah peluang yang cukup bagus," katanya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (7/6).
Baca Juga: Harus rumah pertama, begini rincian skema Tapera menurut BTN
Menurut Haryajid, salah satu saham perbankan yang akan direspon positif pelaku pasar saat ini adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) seiring Presiden Joko Widodo telah menekan dan mengundangkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tapera.
Dengan terbitnya beleid itu Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) bisa segera beroperasi.
"Ini sangat memungkinkan salah satu bentuk stimulus yang diberikan pemerintah pada sektor perbankan. Bahkan saya lihat bukan hanya sektor perbankan saja secara keseluruhan. Adanya Tapera tentunya akan memberikan stimulus bagi bisnis properti untuk kembali menggeliat," terangnya.
Lebih lanjut melihat perbankan yang melakukan pembiayaan di sektor perumahan adalah Bank BTN, jadi harusnya pertumbuhan kinerja dari perseroan akan muncul dan membaik lagi walaupun beberapa waktu lalu sahamnya sempat terkoreksi cukup dalam.
"Saya melihat pergerakan saham BTN sudah menuju arah perbaikan dan pelaku pasar mulai kembali melirik saham ini," ungkapnya.
Baca Juga: BBTN diuntungkan adanya Tapera karena pendanaan lebih pasti daripada FLPP
Haryajid memproyeksikan saham emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN akan berada di posisi 1.500 atau bahkan bisa lebih karena Tapera baru di semester pertama ini diumumkan.
"Pertumbuhan nanti akan terjadi di semester II jika sudah mulai muncul pengajuan perumahan oleh para milenial yang akan menambah income bagi BTN. Peluang BTN secara teknikal di level 1.500 sedangkan secara fundamental untuk di posisi tersebut sudah sangat kuat karena saham ini turunnya sudah sangat dalam," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News