kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penerbitan obligasi masih jadi pilihan PTPP


Senin, 04 Juni 2018 / 01:37 WIB
Penerbitan obligasi masih jadi pilihan PTPP
ILUSTRASI. Proyek PTPP


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan (BI 7DRRR) sebanyak 50 basis poin (bps) menjadi 4,75%. Keputusan tersebut, bisa berpotensi pada kenaikan suku bunga pinjaman, sehingga bisa berdampak pada meningkatnya beban pinjaman emiten ke depan.

Tapi, PT PP Tbk (PTPP) menilai penerbitan obligasi masih jadi pilihan pendanaan. Sekretaris Perusahaan PTPP Agus Samuel Kana memastikan bahwa obligasi masih menjadi salah satu upaya yang dijalankan, untuk menjamin kinerja perusahaan tetap berjalan baik. Hal itu dilakukan sesuai dengan pendanaan yang ada saat ini.

"Jadi kami cari komposisi untuk pendanaan sesuai kebutuhan yang ada, dan momentuk untuk melaksanakan proyek-proyek strategis dan diprioritaskan," kata Agus saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (3/6).

Sebelumnya, PTPP telah menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 trilun untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan sepanjang 2018. Penerbitan obligasi itu merupakan tahap pertama dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang ditargetkan PTPP sebesar Rp 3 triliun.

Obligasi ini diterbitkan dalam dua seri yaitu Seri A untuk jangka waktu tiga tahun dengan kupon 8,25% dan Seri B untuk jangka waktu lima tahun dengan kupon 8,5%.

PTPP juga belum berencana untuk menaikkan kupon ke depan, mengingat dampak dari kenaikan BI 7DRR dirasa tidak signifikan. "Kalau dari sisi PP masih belum punya dampak, karena enggak terlalu besar (penerbitan) obligasi. Jadi masih sesuai dengan perjalanan kami," jelas Agus.

Agus menjelaskan beberapa proyek sudah dikonfirmasi sehingga ke depan belum ada rencana untuk mencari sumber pendanaan lain. Kecuali, jika emiten mendapatkan proyek baru, maka perhitungannya akan berbeda.

"Kalau kami dapat proyek baru, kami enggak harus (terbitkan) obligasi, masih bisa yang lain. Selama masih masuk dalam budget, kami enggak perlu cari pinjaman lagi, kas kami masih besar kok," tegasnya.

Ia pun memastikan bahwa dengan kenaikan BI 7DRRR dua kali bulan lalu, tidak akan mengganggu rencana ekspansi tahun ini. "Tapi dampak tersebut sedang kami kaji, dan akan kami masukkan dalam prioritas saat ada kebutuhan ke depan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×