kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penerbitan obligasi kuartal II diprediksi Rp 30 T


Kamis, 01 Mei 2014 / 18:35 WIB
Penerbitan obligasi kuartal II diprediksi Rp 30 T
ILUSTRASI. 4 Minuman Teh untuk Meningkatkan Suasana Hati.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi semakin ramai. Yang terbaru, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun.

Obligasi ini ditawarkan dalam tiga seri. Seri A diterbitkan senilai Rp 687 miliar. Surat utang ini berjangka waktu satu tahun dan jatuh tempo 24 Mei 2015. Adapun kupon yang ditawarkan 9,6% per tahun.

Kemudian, seri B diterbitkan senilai Rp 363 miliar dengan tenor tiga tahun dan jatuh tempo 14 Mei 2017. Seri ini ditawarkan dengan kupon 10,5% per tahun. Serta, seri C yang diterbitkan senilai Rp 450 miliar dengan tenor lima tahun dan jatuh tempo 14 Mei 2019. Seri ini ditawarkan dengan kupon 10,75%.

Masa penawaran akan dilakukan 9 Mei 2014. Sedangkan penjatahan akan dilakukan 12 Mei 2014 dan distribusi obligasi secara elektronik akan dilakukan 14 Mei 2014. Dengan demikian, obligasi ini bisa dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 16 Mei 2014 dan melakukan pembayaran bunga pertama pada 14 Agustus 2014.

Adapun sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi, perusahaan telah menunjuk empat perusahaan sekuritas. Yakni, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities dan PT Standard Chartered Securities Indonesia.

Surat utang ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) II senilai total Rp 8 triliun. Sebelumnya, perusahaan telah menerbitkan PUB tahap I pada 1 Maret 2013 lalu senilai RP 2 triliun. Sedangkan untuk tahap II dilakukan 24 Oktober 2013 sebesar Rp 2,09 triliun. Dengan penerbitan ini, perusahaan masih bisa menerbitkan obligasi senilai Rp 2,41 triliun.

Selain itu, PT Bank UOB Indonesia juga siap menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp 1 triliun. Surat utang ini ditetapkan dengan tenor tujuh tahun dengan harga yang ditawarkan 100% dari nilai nominal obligasi.

Presiden Direktur UOB Indonesia Armand B Arief mengatakan dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pengembangan usaha dan
keperluan operasional perusahaan.

"Penerbitan obligasi ini sekaligus akan menaikkan aset bank ke tier II menggunakan Basel III," kata Armand, Jakarta.

Instrumen ini melakukan masa penawaran awal atau bookbuilding 17 April hingga 7 Mei 2014. Sedangkan masa penawaran akan dilakukan 21 Mei 2014 sehingga bisa dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Mei 2014.

Fitch Ratings sebelumnya telah menyematkan peringkat AA untuk penerbitan obligasi subordinasi ini. Peringkat tersebut lebih rendah ketimbang obligasi Bank UOB yang berada di level AAA.

Perusahaan telah menunjuk lima perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi aksi korporasi tersebut. Diantaranya, PT Mandiri Sekuritas, PT
Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Trimegah Securities Tbk dan PT UOB Kay Hian Securities.

Berikut adalah daftar obligasi siap terbit berdasarkan data OJK:

1. PT Bank UOB Indonesia, penawaran umum obligasi subordinasi : Rp 1 triliun
2. PT Sarana Multi Infrastruktur, PUB I : Rp 1 triliun
3. Lembaga Pembiayaan Expor Indonesia, PUB : Rp 4 triliun
4. PT Wahana Ottomitra Multiartha, PUB : Rp 600 miliar
5. PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk, PUB III : Rp 350 miliar
6. PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk, obligasi subordinasi Rp 250 miliar
7. PT Express Transindo Utama Tbk, PUB I : Rp 1 triliun
8. PT Sumber Alfaria Trijaya, PUB : Rp 1 triliun
9. PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Penawaran umum : Rp 1 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×