kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba KLBF kinclong saat pesona rupiah memudar


Rabu, 12 Februari 2014 / 14:23 WIB
Laba KLBF kinclong saat pesona rupiah memudar
Calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ahmadi Noor Supit mengikuti uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/9/2022).. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan laba bersih (unaudited) senilai Rp 1,91 triliun di tahun 2013. Kinerja laba bersih itu tumbuh sebesar 10,6% jika dibandingkan tahun 2012 lalu di angka Rp 1,73 triliun.

Untuk laba usaha perseroan tahun 2013 tumbuh sebesar 14,6% atau lebih tinggi dari pertumbuhan laba bersih. “Ini disebabkan oleh dampak depresiasi kurs rupiah,” kata Direktur Keuangan KLBF, Vidjongtius, dalam siaran pers, Rabu, (12/2).

Vidjongtius menjelaskan, nilai tukar rupiah melemah signifikan di 2013, dari Rp 9.670 per dolar AS di akhir 2012 turun menjadi Rp 12.189 per dolar AS di akhir tahun 2013. Pelemahan rupiah ini mengakibatkan dampak kerugian transaksi kurs bagi perseroan.

Sementara itu, rasio laba usaha atas penjualan bersih tahun 2013 turun menjadi 15,9% dari 16,3% posisi tahun 2012. “Ini akibat peningkatan beban penjualan dan pemasaran serta biaya riset dan pengembangan,” jelas Vidjongtius.

Ia menjelaskan, tahun 2013, perseroan terus melakukan riset dan pengembangan guna memperkuat portofolio produk di berbagai segmen, termasuk produk obat berbasis riset.

Untuk marjin laba kotor atas penjualan bersih tahun 2013 lebih stabil dibandingkan tahun sebelumnya di angka 47,9%. Lagi-lagi, melemahnya nilai tukar rupiah memberikan tekanan atas marjin emiten konsumer ini.

Namun, KLBF menjaga agar margin tetap stabil dengan strategi kebijakan harga dan pengaturan portofolio produk yang baik.

Sepanjang 2013, penjualan bersih KLBF tercatat sebesar Rp 16,01 triliun atau naik 17,4% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 13,64 Triliun.

Divisi nutrisi membukukan pertumbuhan penjualan tertinggi sebesar 25,9%. Kemudian, divisi obat resep naik 17,7%.  Divisi produk kesehatan mencatatkan pertumbuhan 16,6%. Terakhir, divisi distribusi dan logistik mengalami kenaikan penjualan 12,6%.

Vidjongtius bilang, tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih 14% sampai 16%. Kemudian, marjin laba usaha di target pada posisi 16% sampai 17%. Lalu, laba bersih KLBF ditarget naik sekitar 15% hingga 17%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×