kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penerbit dan Underlying Saham Makin Luas, Waran Terstruktur Kian Tumbuh Subur


Selasa, 29 Agustus 2023 / 19:57 WIB
Penerbit dan Underlying Saham Makin Luas, Waran Terstruktur Kian Tumbuh Subur
ILUSTRASI. Maybank Sekuritas Indonesia resmi meluncurkan waran terstruktur


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pasar waran terstruktur tumbuh cukup subur meski belum genap setahun berkiprah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah sekuritas bersiap menambah ramai geliat investasi di produk  turunan saham ini.

Hingga sekarang, baru ada dua anggota bursa yang menerbitkan waran terstruktur, yakni RHB Sekuritas Indonesia dan Maybank Sekuritas Indonesia. Masing-masing telah menerbitkan sebanyak 65 seri dan 38 seri waran terstruktur dengan underlying dari saham konstituen indeks IDX30.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan pertumbuhan transaksi waran terstruktur cukup baik, meski porsi terhadap total nilai transaksi harian di pasar modal masih belum signifikan. Toh, waran terstruktur juga baru resmi diluncurkan pada 19 September 2022.

"Persentase pertumbuhannya sangat baik, kami optimis ini akan terus berlanjut. Harapan kami, waran terstruktur dapat menjadi salah satu instrumen yang dapat digunakan investor untuk mendukung strategi investasinya," kata Jeffrey kepada Kontan.co.id, Selasa (29/8).

Baca Juga: Memahami Hitungan Perdagangan Margin di Bursa Saham

Jeffrey yakin pasar waran terstruktur semakin subur lantaran ada beberapa sekuritas yang sedang bersiap menjadi penerbit baru. Jeffrey belum merinci, tapi dia membocorkan ada dua hingga tiga anggota bursa yang akan menjadi calon penerbit dan liquidity provider waran terstruktur.

"Untuk sekuritas penerbit ada beberapa dalam persiapan. Waktunya tergantung kesiapan masing-masing anggota bursa, kami tidak memberikan tenggat waktu," imbuh Jeffrey.

Selain menambah penerbit, BEI juga ingin memperkaya pilihan saham yang bisa menjadi underlying bagi waran terstruktur, sehingga nantinya tidak hanya terbatas di IDX30. Untuk perluasan underlying ini, BEI sedang dalam kajian dan konsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 

Jeffrey tak menampik, IDX80 menjadi salah satu alternatif indeks yang nantinya akan digunakan sebagai underlying waran terstruktur. "Indeks mana yang akan dijadikan underlying juga sedang dalam kajian," tegasnya.

Agresif Menambah Seri 

Baca Juga: Menilik Seberapa Menarik Saham Bank Big Caps Ketika Stock Split

Head Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas Steinly Atmanagara, menyambut positif perluasan underlying saham untuk waran terstruktur. Jika nanti saham konstituen IDX80 bisa menjadi underlying, maka pilihan untuk menerbitkan seri waran terstruktur semakin beragam.

Sebagai pelopor penerbitan waran terstruktur, RHB Sekuritas agresif dalam menambah seri. Steinly mengatakan pihaknya ingin secara rutin menerbitkan 5-10 seri baru waran terstruktur setiap bulan.

Adapun secara keseluruhan RHB Sekuritas sudah menerbitkan 65 waran terstruktur, dengan 13 seri diantaranya sudah melewati masa kedaluwarsa. Sepanjang tahun berjalan 2023 ini, RHB Sekuritas sudah menerbitkan sebanyak 52 seri waran terstruktur. 

"Waran terstruktur yang aktif per hari ini ada 52 seri. Kami sudah meng-cover seluruh IDX30. Bahkan ada beberapa yang memiliki dua seri dengan saham dasar yang sama," terang Steinly.

Steinly bilang, pihaknya memasang target agar bisa menyediakan waran terstruktur yang memiliki harga pelaksanaan (strike) tidak jauh dari harga saham dasarnya. RHB Sekuritas pun bersiap menerbitkan seri waran terstruktur dengan underlying saham penghuni baru IDX30, yakni PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sebagai strategi memperluas pasar, RHB Sekuritas menggandeng sejumlah sekuritas lainnya. Hingga saat ini, RHB sudah memiliki tiga partner penjual untuk di pasar perdana, yakni Mandiri Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas, dan Sucor Sekuritas. 

"Tujuannya agar semakin luas jangkauan pasar waran terstruktur, sehingga memudahkan investor untuk turut dalam pemesanan perdana yang akan listing di BEI," imbuh Steinly.

Maybank Sekuritas tak mau ketinggalan untuk getol meluncurkan waran terstruktur. Pada awal pekan ini, Maybank baru saja menerbitkan delapan seri. Sehingga total waran terstruktur yang diterbitkan Maybank Sekuritas sudah mencapai 38 seri, dengan posisi jatuh tempo terdekat ada di bulan November 2023.

Structured Warrant Manager Maybank Sekuritas Stefany Erna Chew menyampaikan pihaknya akan secara berkala menerbitkan waran terstruktur baru dengan harga penawaran, harga pelaksanaan serta tenor yang lebih relevan dengan tren pasar.

Baca Juga: BEI Optimistis Bursa Saham Indonesia Akan Positif Dibanding Negara-Negara Asean

Menurut Stefany, pergerakan transaksi waran terstruktur sendiri memiliki tingkat peminatan yang cenderung berubah mengikuti tren pasar dari underlying sahamnya. "Saat ini waran terstruktur yang paling diminati investor berasal dari sektor coal mining dan banking," ungkapnya.

Steinly menimpali, saat ini trader cenderung menyukai waran terstruktur yang tingkat volatilitasnya tinggi. Waran terstruktur dari sektor teknologi, energi dan tambang masih jadi incaran.

Waran terstruktur pun bergerak mengikuti underlying sahamnya. Steinly mencontohkan waran terstruktur BRPTDR yang dalam sebulan terakhir melejit tinggi lebih dari 100%. Sejalan dengan lonjakan harga saham dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Baca Juga: BEI Mengerek Target Pencatatan Efek Baru Menjadi 200 pada 2023

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengingatkan instrumen derivatif seperti waran terstruktur lebih cocok bagi investor agresif dengan pemahaman yang sudah mendalam tentang investasi di pasar saham. "Timing yang tepat menjadi kunci, apalagi di tengah situasi yang masih penuh dengan uncertainty di pasar," ujar Fajar.

Dengan semakin mudahnya akses terhadap informasi dan platform investasi, pelaku pasar seharusnya akan tersaring sesuai dengan profil risiko masing-masing. "Perlu diperhatikan juga tingkat literasi investor, jangan sampai mengabaikan faktor risikonya," tandas Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×