Reporter: Barly Haliem | Editor: Khomarul Hidayat
Sebagai perbandingan, sejauh ini, rekor nilai IPO terbesar sepanjang sejarah bursa saham Indonesia masih dipegang oleh PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Perusahaan ini menjaring Rp 12,23 triliun dari IPO yang digelar tahun 2008.
Rekor nilai IPO ADRO tercapai dari hasil melepas sekitar 11,14 miliar saham atau 34,83% total sahamnya. ADRO menetapkan harga IPO sebesar Rp 1.100 per saham. Dan sejak itu, tiada lagi IPO bernilai jumbo yang melebihi Rp 10 triliun.
Dus, apakah otoritas bursa bakal mengendorkan batas minimal freefloat agar memberi jalan GoTo go to BEI? Sekali lagi, kini bola kembali di tangan regulator pasar modal kita.
Kabar baiknya, regulator bursa siap menurunkan batas minimal freefloat itu agar GoTo bisa parkir di papan bursa dalam negeri.
Selanjutnya: Punya investasi di Gojek, begini dampak merger GoTo ke ASII dan TLKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News