Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas induk Grup Astra, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pertumbuhan pendapatan 19,60% pada semester pertama 2021. Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2021, Astra International membukukan pendapatan Rp 107,39 triliun.
Laba bersih ASII mencapai Rp 8,83 triliun. Keuntungan semester pertama tahun ii turun 22,38% dibandingkan semester pertama tahun lalu senilai Rp 11,38 triliun.
Pada Juni 2020, laba bersih ASII mencapai Rp 11,4 triliun karena memasukkan laba penjualan Bank Permata (BNLI). Tanpa memasukkan keuntungan penjualan tersebut, laba bersih Grup Astra hanya Rp 5,49 triliun.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, kinerja Astra International di paruh pertama tahun ini sesuai ekspektasi. Menurut dia, stimulus PPnBM mendorong kinerja sektor otomotif ASII.
Baca Juga: Meski pendapatan turun, kerugian bersih Acset Indonusa (ACST) menyusut 39%
Selain itu, harga komoditas yang sedang naik berdampak positif sehingga sektor agribisnis ASII berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan. "Itu sebabnya kinerja ASII baik di semester I-2021," ujar Nico kepada kontan.co.id, Kamis (29/7).
Pada pos pendapatan, sektor otomotif menjadi kontributor utama perusahaan dengan menyumbang Rp 43,61 triliun. Kemudian disusul alat berat dan energi yang menyumbang Rp 37,31 triliun. Lalu, disusul sektor keuangan sebesar Rp 12,21 triliun dan sisanya secara berurutan dari sektor agribisnis, infrastruktur, TI, serta properti.
Adapun secara pertumbuhan, sektor otomotif dan agribisnis yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi di semester I-2021. Sektor otomotif tumbuh 30,5% dan agribisnis tumbuh 19,28%.
Baca Juga: Berikut rekomendasi untuk saham United Tractors (UNTR) dari Panin Sekuritas