kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Tower Bersama (TBIG) naik 13,17% di semester I, ini pendorongnya


Kamis, 30 Juli 2020 / 13:25 WIB
Pendapatan Tower Bersama (TBIG) naik 13,17% di semester I, ini pendorongnya


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan pertumbuhan pendapatan 13,17% year on year (yoy) pada semester 1-2020. Dengan kata lain, TBIG mengantongi pendapatan Rp 2,58 triliun, bertambah dari periode sama tahun 2019 yang sebesar Rp 2,28 triliun.

Merujuk laporan keuangan TBIG per Juni 2020 yang dirilis Kamis (30/7), pertumbuhan pendapatan ini sejalan dengan lima pelanggan terbesar TBIG yang mencatatkan kenaikan sewa menara. Peningkatan sewa tertinggi ditorehkan oleh PT Hutchison 3 Indonesia, yakni sebesar 72,88% yoy menjadi Rp 370,16 miliar. Meskipun begitu, kontribusinya terhadap total pendapatan TBIG baru mencapai 14,36%.

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) serap capex US$ 80 juta di semester I-2020, ini penggunaannya

Disusul oleh PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang membukukan peningkatan sewa sebesar 42,4% yoy menjadi Rp 172,36 miliar. Akan tetapi, lagi-lagi, sewa menara oleh FREN hanya menyumbang 6,69% terhadap keseluruhan pendapatan TBIG.

Selanjutnya, sewa menara oleh PT Indosat Tbk (ISAT) naik 11,48% yoy ke Rp 550,88 miliar, PT XL Axiata Tbk (EXCL) tumbuh 5,88% yoy menjadi Rp 442,3 miliar, dan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) lebih tinggi 1,77% menjadi Rp 1,02 triliun. Kontribusi sewa ketiga perusahaan ini terhadap pendapatan TBIG masing-masing sebesar 21,37%, 17,16%, dan 39,76%.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan TBIG turut bertambah, yakni 11,79% yoy menjadi Rp 482,96 miliar. Akan tetapi, beban usaha TBIG justru turun 0,52% yoy menjadi Rp 211,52 miliar. Alhasil, laba dari operasi TBIG tetap meningkat 15,32% yoy menjadi Rp 1,88 triliun.

Selain itu, beban lain-lain TBIG juga hanya naik 9,92% yoy menjadi Rp 1,19 triliun. Dengan begitu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bisa meningkat hingga 33,59% yoy, dari Rp 382,14 miliar menjadi Rp 510,48 miliar.

Baca Juga: Mandom Indonesia (TCID) bukukan rugi bersih Rp 52,9 miliar di semester I 2020

Adapun aset TBIG sepanjang enam bulan pertama tahun ini naik 10,27% year to date (ytd) menjadi Rp 34,04 triliun. Hal ini sejalan dengan utang TBIG yang bertambah 9,66% ytd menjadi Rp 27,8 triliun dan ekuitas TBIG yang lebih tinggi 13,03% ytd ke Rp 6,24 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×