Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan pendapatan Rp 1,26 triliun pada tiga bulan pertama 2020. Jumlah ini tumbuh 11,57% dibanding pendapatan periode sama tahun 2019 yang sebesar Rp 1,13 triliun.
Seluruh penghasilan ini berasal dari bisnis sewa menara telekomunikasi dan properti investasi.
Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), Helmy Yusman Santoso, mengatakan, pertumbuhan pendapatan TBIG pada kuartal I 2020 ini sejalan dengan meningkatnya penyewaan menara dari operator telekomunikasi.
Lebih lanjut, Helmy menuturkan bahwa tidak ada penurunan pendapatan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Ada perubahan minor konstituen indeks, simak tanggapan analis
"Tidak ada tenant yang postpone. Malah operator menambah titik sewa untuk melayani peningkatan trafik dari pelanggan mereka," ungkap Helmy. Menurut dia, TBIG mencatatkan kenaikan titik sewa sebesar 50% di Jawa dan 50% di luar Jawa.
Memang, berdasarkan laporan keuangan Tower Bersama Infrastructure yang dirilis Kamis (30/4), lima besar operator telekomunikasi yang menjadi pelanggan TBIG menunjukkan peningkatan sewa.
PT Hutchuson 3 Indonesia menjadi operator dengan kenaikan sewa terbesar, yakni 61,25% year on year (yoy) menjadi Rp 170,77 miliar. Kemudian, disusul oleh PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dengan peningkatan sewa 36,15% yoy menjadi Rp 82,76 miliar.
Pertumbuhan sewa terbesar ketiga dicatatkan oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang naik 8,36% yoy menjadi Rp 220,73 miliar, PT Indosat Tbk (ISAT) +7,51% yoy ke Rp 266,53 miliar, dan PT Telekomunukasi Indonesia (Telkomsel) +1,88% menjadi Rp 512,1 miliar.
Dari segi bottom line, TBIG juga membukukan kenaikan kinerja. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TBIG pada triwulan pertama 2020 tumbuh 4,8% yoy, dari Rp 218,06 miliar pada kuartal I-2019 menjadi Rp 228,54 miliar.
Baca Juga: IHSG merosot 2,99% sepekan, saham-saham bank besar masih tertekan jual asing
Di saat pendapatan meningkat, beban pokok pendapatan TBIG justru terkoreksi 1,09% yoy menjadi Rp 212,23 miliar. Meskipun begitu, beban usaha TBIG naik 0,99% yoy ke Rp 106,41 miliar, beban lain-lain meningkat 17,85% yoy ke Rp 617,63 miliar, dan beban pajak penghasilan melesat 39,89% yoy menjadi Rp 80,82 miliar.
Adapun aset TBIG tumbuh 10,33% menjadi Rp 34,06 triliun jika dibandingkan dengan jumlah aset per akhir tahun 2019. Ini sejalan dengan utang TBIG yang bertambah 14,55% year to date (ytd) menjadi Rp 29,04 triliun dan ekuitas yang turun 9,04% ytd menjadi Rp 5,02 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News