Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatat kenaikan pendapatan di semester I-2017. Sayangnya, pertumbuhan ini tak mampu mendongkrak laba.
Dalam keterangan resmi, Selasa (3/10), anak usaha Grup Lippo ini berhasil mencatatkan pendapatan operasional kotor sebesar Rp 2,8 triliun atau tumbuh 8% year on year (yoy). Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan pasien kunjungan rawat jalan. Di semester satu tahun ini, pasien kunjungan rawat jalan SILO tumbuh 10%. Meski begitu, admisi rawat inap perusahaan di periode ini menurun 1%.
Adapun di periode tersebut, Siloam mencatat penurunan laba sebesar 61,28% yoy menjadi Rp 26,86 miliar. Rugi komprehensif lain periode berjalan sebesar Rp 2,46 miliar menjadi salah satu faktor penekan laba perusahaan pada paruh pertama lalu.
Di sisi lain, utilisasi tempat tidur di periode ini meningkat 56%. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya tempat tidur operasional sebanyak 303 tempat tidur dibanding paruh pertama tahun lalu.
Ke depan, menurut Presiden Direktur SILO Ketut Budi Wijaya, pihaknya akan terus melakukan ekspansi ke berbagai kota di Indonesia. "Ekspansi tersebut akan dilakukan melalui pembangunan rumah sakit baru (greenfield) dan juga akuisisi rumah sakit (brownfield)," ujarnya dalam keterangan resmi.
SILO pun berkomitmen untuk terus menyediakan akses pelayanan kesehatan dan mendukung program BPJS Kesehatan. Hingga saat ini, SILO telah memiliki 19 rumah sakit yang telah terdaftar untuk menerima pasien BPJS Kesehatan.
Sebagai informasi, hingga akhir Juni 2017 lalu Siloam mengelola 31 rumah sakit di 22 kota di seluruh Indonesia. SILO memiliki 6.100 kapasitas tempat tidur. Per 2 Oktober lalu, emiten rumah sakit ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 13 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News