Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) akan menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). SILO akan menerbitkan 325,2 juta saham baru, atau setara dengan 25% modal ditempatkan dan disetor penuh.
SILO menetapkan harga rights issue Rp 9.500 per saham. Harga ini lebih rendah dari harga saham SILO saat ini, Rp 10.700. Dari hajatan ini, SILO berpotensi mengantongi dana segar Rp 3,09 triliun. Rencana ini sudah disetujui pemegang saham, kemarin.
Presiden Direktur SILO Ketut Budi Wijaya mengatakan, dana hasil rights issue akan digunakan untuk pengembangan dan ekspansi usaha, baik secara langsung ataupun melalui entitas anak. SILO memang butuh dana besar untuk ekspansi jangka panjang.
Direktur SILO Ian Ferdinan Natapradja mengatakan, sepanjang tahun ini, SILO sudah menyerap 90% belanja modal (capex) untuk membangun rumahsakit baru dan akuisisi. Pada Maret lalu, SILO telah menambah capex 2017 menjadi Rp 1,6 triliun hingga Rp 1,8 triliun. Nilai ini lebih lebih besar dibandingkan anggaran 2016 sebesar Rp 1,3 triliun.
Hingga awal September ini, SILO telah mengoperasikan 31 rumahsakit. Hingga akhir tahun nanti, SILO masih berencana menambah dua rumahsakit baru. "Tambah dua rumahsakit besar. Klinik juga ada beberapa," ujar Ketut di Tangerang, Senin (4/9).
Dua rumahsakit tersebut berlokasi di Jember, Jawa Timur dan Lubuk Linggau, Sumatra Selatan. Keduanya termasuk kategori greenfield.
Diskon harga
Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai rights issue SILO akan direspons positif oleh investor. Ini karena dana rights issue akan digunakan untuk ekspansi, sehingga dapat mendongkrak kinerja SILO dalam jangka panjang.
Harga rights issue yang ditawarkan juga lebih murah. "Biasanya kalau harganya rendah, ada indikasi ketika mendekati cum date, harga saham ini akan turun terlebih dahulu," imbuh Riska.
Dia juga menilai, jumlah saham yang ditawarkan cukup banyak. Sehingga, risiko dilusi menjadi lebih besar.
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai, diskon harga rights issue SILO menjadi peluang bagus bagi pemegang saham existing. Cuma, investor perlu memperhatikan, price earning ratio (PER) SILO masih tinggi, sekitar 80 kali.
Tapi, untuk jangka panjang, Alfred menilai prospek SILO masih positif, lantaran dalam beberapa tahun ke depan SILO cukup ekspansif menambah rumahsakit baru. Dengan ekuitas yang naik usai rights issue, SILO memiliki akses lebih luas untuk mencari pendanaan bank.
Riska merekomendasikan buy SILO dengan target harga Rp 11.150 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News