kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Samindo Resources (MYOH) turun 31,8% di tahun 2020


Senin, 29 Maret 2021 / 17:29 WIB
Pendapatan Samindo Resources (MYOH) turun 31,8% di tahun 2020
ILUSTRASI. Bisnis PT Samindo Resources


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Samindo Resources Tbk (MYOH)  kurang memuaskan di tahun lalu. Perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 173,47 juta pada 2020 atau turun 31,82% secara year on year (yoy).

Asal tahu saja, pada periode yang sama di tahun 2019, MYOH sukses membukukan pendapatan sebesar US$ 254,45 juta.

Penurunan pendapatan ini membuat laba bersih MYOH tercatat sebesar US$ 22,50 juta pada tahun lalu. Realisasi ini turun 13,66% yoy. Pada tahun 2019 laba bersih MYOH mencapai US$ 26,07 juta.

Sekretaris Perusahaan MYOH Ahmad Zaki mengatakan, pendapatan perusahaan pada tahun lalu ditopang empat kegiatan. Yakni, pemindahan batuan penutup, produksi batubara, pengangkutan batubara dan pemboran eksplorasi.

"Aktivitas pemindahan batuan penutup dan produksi batu masih tetap menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan dengan kontribusi mencapai 71%," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (29/3).

Ahmad menambahkan, aktivitas operasional selama tahun 2020 banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Kendala terbesar adalah harga batubara yang terus turun hingga pertengahan tahun 2020. 

Ahmad menjelaskan, sebagian besar produsen batubara harus menurunkan tingkat produksinya, indikasi ini terlihat dari target produksi batubara nasional yang lebih rendah dari realisasi tahun 2019. 

Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) terus mencari klien baru

 

"Pemangkasan volume produksi yang dilakukan sebagian besar produsen batubara otomatis mempengaruhi kinerja perusahaan jasa pertambangan. Target yang diberikan dari klien tentu juga mengalami penyesuaian yang pada akhirnya berdampak pada volume produksi perusahaan jasa pertambangan," sambung Ahmad.

Ahmad melanjutkan, dampak pandemi Covid-19 turut mempengaruhi industri batubara pada tahun lalu. Melambatnya aktivitas perekonomian berimbas pada permintaan energi, terutama pada dua komoditas utama, yaitu minyak bumi dan batubara. Kondisi-kondisi inilah yang menjadi hambatan utama bagi MYOH selama tahun 2020. 

Kendati demikian, MYOH berusaha sebaik mungkin untuk memaksimalkan kondisi tersebut dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

"Atas upaya tersebut perusahaan berhasil memindahkan 40 juta bcm batuan penutup dan 10.5 juta ton batubara sepanjang tahun 2020," ujar dia. 

Salah satu upaya menjaga kegiatan operasional dilakukan melalui mengistirahatkan beberapa alat berat yang kinerjanya kurang maksimal.

Selain itu, MYOH turut melakukan perawatan mandiri pada alat berat yang dimiliki. "Hal tersebut terbukti cukup efektif dalam menekan biaya operasional kami," pungkas Ahmad. 

Selanjutnya: Kinerja Samindo Resources (MYOH) pada kuartal III 2020 tak menggembirakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×