Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Land Tbk (KPIG) mencatat kinerja di semester I 2019 dengan baik. Melansir laporan keuangan KPIG di semester I 2019, total pendapatan konsolidasi emiten properti ini sebesar Rp 528 miliar, naik 19,59% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 442 miliar.
Pendapatan ini diraih dari beberapa lini bisnis yang dimiliki KPIG. Pertama, segmen hotel, resort, dan golf mempertahankan posisinya sebagai kontributor pendapatan terbesar yang menghasilkan 42% dari total pendapatan konsolidasi. Segmen ini mencatatkan pertumbuhan 12% yoy menjadi Rp 221 miliar dari sebelumnya Rp197 miliar di paruh pertama tahun lalu.
Baca Juga: Kawasan Industri di Indramayu dan Subang dipacu pembangunannya
Adapun segmen jasa manajemen properti dan keamanan menyusul dengan menyumbang 35% terhadap total pendapatan konsolidasi dan mencatatkan pertumbuhan naik 60% yoy menjadi Rp 187 miliar.
Kemudian segmen sewa kantor berkontribusi 17% dari total penjualan juga tercatat tumbuh 5% atau sebesar Rp 91 miliar. KPIG dapat mempertahankan tingkat hunian rata-rata lebih dari 90% meskipun pasokan pasar sewa kantor masih tinggi.
Segmen pendapatan tidak berulang yang terutama dikontribusikan oleh penjualan apartemen dan properti lainnya menghasilkan Rp 29 miliar pada semester pertama 2019.
Baca Juga: Masuki semester II, berikut rencana ekspansi MNC Land (KPIG)
Dari pendapatan yang tumbuh ini, KPIG juga membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 12% yoy menjadi Rp 95 miliar dari sebelumnya Rp 85 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun margin EBITDA-nya sebesar 18%. Tercatat pula laba bersih sebesar Rp314 miliar yang mewakili margin laba bersih sebesar 59%.
KPIG mencatatkan aset yang tumbuh signifikan sebesar 53% yoy menjadi Rp 24,9 triliun per akhir Juni 2019. Peningkatan total aset terutama disebabkan oleh kemajuan konstruksi dari perkembangan yang sedang berlangsung serta hasil dari penerapan metode revaluasi dalam menyajikan nilai wajar aset propertinya.
Proyek utama yang berada pada tahap akhir konstruksi dan akan beroperasi pada kuartal keempat 2019 adalah Park Tower di Jakarta. Selain itu, KPIG juga telah berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur jalan utama dan jalan sekunder di dalam MNC Lido City yang membentang sepanjang 8,9 km dan pekerjaan awal untuk pengembangan resor di MNC Lido City.
Baca Juga: Agustus, MNC Land akan pre launch proyek Lido dan Bali dengan Donald Trump Jr
Pengembangan MNC Lido City terus mengalami kemajuan yang dibuktikan dengan perkembangan infrastruktur yang maju di daerah tersebut.
Oleh karena itu, KPIG berencana untuk mengembangkan bangunan ekstensi yang berdekatan dengan hotel dengan 125 kamar serta tempat-tempat ballroom dan MICE untuk mengakomodasi permintaan yang meningkat. Peletakan batu pertama untuk ekspansi hotel ini ditargetkan akan berlangsung pada kuartal keempat 2019.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Belanja Modal, MNC Land (KPIG) Gelar Rights Issue
Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyatakan KPIG telah berhasil menyelesaikan proyek-proyek besar di daerah-daerah terkemuka di Jakarta dan Surabaya selama beberapa tahun terakhir,”
“Ke depannya KPIG akan terus memasuki pasar yang potensial sehingga dapat mendorong pertumbuhan eksponensial ke pendapatan berulang kami,” kata Hary dalam keterangan tertulis, Selasa (31/7).
Baca Juga: Serapan belanja modal minim, ini penjelasan PT MNC Land (KPIG)
Pada akhir 2019 Hary menyatakan beberapa ruang kerja bersama yang berlokasi di gedung di Jakarta dan Surabaya akan diluncurkan.
Hary bilang perkembangan proyek-proyek utama KPIG di MNC Lido City dan MNC Bali Resort juga mengalami kemajuan sesuai target awal tahun. Konstruksi Trump Collection Resort pertama di Asia yang akan berlokasi di MNC Lido City dan MNC Bali Resort akan berlangsung sebelum akhir tahun.
Hary yakin proyek KPIG di jaringan pipa akan terealisasi tepat waktu dan akan melipatgandakan penilaian KPIG dan menghasilkan keuntungan bagi semua pemegang saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
