Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengumumkan pada kuartal I-2020 mengantongi pendapatan total sebesar Rp 574,38 miliar, naik 43,83% secara tahunan (yoy) dari Rp 399,36 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan ini terutama berasal dari penjualan rumah tinggal dan apartemen sebesar Rp 362 miliar di kuartal I-2020 dibandingkan dengan Rp 304 miliar di kuartal I-2019.
Selain itu, LPCK mencatat penjualan tanah komersial dan ruko Rp 57,1 miliar dan penjualan tanah industri Rp 59,3 miliar pada kuartal I-2020. Sementara di kuartal I-2019 tidak ada pendapatan dari keduanya.
Baca Juga: Sejumlah pengembang properti ini sukses menggenjot penjualan secara online
Pendapatan juga didukung oleh peningkatan pendapatan berulang (recurring income) yang dihasilkan oleh divisi manajemen kota yang meningkat 6% yoy menjadi Rp 82,9 miliar dari Rp 77,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan sewa turun 23% yoy menjadi Rp 13,4 miliar dari Rp 17,4 miliar di kuartal I-2019. Penurunan disebabkan penyewa di Maxxbox Lippo Cikarang yang tidak melanjutkan sewa mereka, terutama MSU yang memindahkan galeri pemasaran Meikarta ke Distrik 1.
"Pendapatan rumah tinggal dan apartemen sebesar Rp 362 miliar berkontribusi 63% dari total pendapatan sementara pendapatan dari penjualan tanah industri dan komersial sebesar Rp 116 miliar, sehingga memberikan kontribusi 20% terhadap total pendapatan," jelas manajemen dalam keterbukaan informasi, Jumat (26/6).
Baca Juga: Pendapatan bersih Lippo Cikarang (LPCK) tahun 2019 turun 21,69%
Peningkatan pendapatan membuat laba kotor ikut naik menjadi Rp 256,79 miliar di kuartal I-2020 dari Rp 151,91 miliar. Sedangkan laba bersih alias laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk naik menjadi Rp 793,58 miliar dari Rp 151,17 miliar.
Laba bersih meningkat signifikan sebesar 424,96% yoy terutama karena pendapatan lain dari peningkatan nilai wajar investasi dinfra dollar Amerika Serikat (AS) sebesar Rp 626 miliar.
"Kami akan mengantisipasi bahwa tanda penilaian pasar ini menyesuaikan ke bawah pada kuartal II-2020 karena rupiah telah terapresiasi dari posisi terendah pada akhir kuartal I-2020," jelasnya.
Baca Juga: Sudah kangen nonton bioskop, kesini saja!
Sementara EBITDA tercatat sebesar Rp 203 miliar, meningkat 59% yoy dari Rp 127 miliar. Peningkatan EBITDA ini sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor.
Total aset LPCK meningkat 14% yoy menjadi Rp 13,9 triliun dari Rp 12,22 triliun pada akhir 2019. Saldo kas pada kuartal I-2020 adalah Rp 803 miliar dari Rp 523 miliar di kuartal IV-2019 menyusul peluncuran proyek Waterfront.
Presiden Direktur Lippo Cikarang Simon Subiyanto menambahkan dalam waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, penting untuk fokus mengelola arus kas dengan hati-hati dan mengupayakan operasi yang efisien untuk memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
"Kami percaya permintaan pasar akan kualitas rumah hunian dengan harga terjangkau akan tinggi mengingat populasi negara yang tinggi ditambah dengan kepemilikan rumah yang rendah. Ke depan, kami akan menghasilkan lebih banyak produk kreatif yang akan memenuhi permintaan pasar," jelasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News