kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Kuartal I 2022 Meningkat, Begini Prospek Saham Harum Energy (HRUM)


Selasa, 31 Mei 2022 / 18:49 WIB
Pendapatan Kuartal I 2022 Meningkat, Begini Prospek Saham Harum Energy (HRUM)
ILUSTRASI. pt Harum Energy energi tbk HRUM


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) dinilai punya prospek yang cerah seiring dengan harga batubara yang masih solid. Dimana HRUM mencatatkan pendapatan mencapai US$ 152 juta di kuartal pertama 2022.

Analis Bahana Sekuritas Timothy Wijaya mengatakan pendapatan Harum Energy kuartal 1 2022 mencapai US$ 152,2 juta atau naik 16,5% secara kuartal dan 166,6% secara tahunan, namun sedikit di bawah ekspektasi.

Karena kondisi cuaca yang buruk sepanjang kuartal I dan larangan ekspor sementara di bulan Januari yang menghambat aktivitas penambangan. 

Namun, laba bersih berhasil mengalahkan perkiraan kami tetapi sejalan dengan konsensus di 27,3%/23,6% di 2022, terutama didorong oleh harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) batubara yang lebih tinggi sebesar US$ 168,4 per ton, naik 31,6% secara kuartal dan 158,8% secara tahunan. 

"Kinerja HRUM juga terdongkrak dari bisnis nikel yang digelutinya. Smelter rotary klin electric furnace (RKEF) berhasil mencatatkan pendapatan dari PT Infei Metal Industry (IMI) sebesar US$ 7.8 juta dari penjualan Nickel Pig Iron (NPI) ," ucap Timothy dalam risetnya. 

Baca Juga: Harum Energy (HRUM) Akan Stock Split Saham 1:5, Perhatikan Jadwal Lengkapnya

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan melihat kinerja kuartal I 2022, pendapatan diestimasikan tumbuh di kisaran 70%-81%, sedangkan laba bersih tumbuh 220%-240% dengan asumsi rasio Net Profit Margin (NPM) tidak jauh dari kuartal 1 2022.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan dalam risetnya HRUM akan membukukan kinerja yang solid di sepanjang tahun 2022 dengan bantuan yang kuat harga nikel. 

"Kontribusi IMI yang solid dengan bantuan melonjaknya harga nikel. Harga nikel naik ke level tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya karena berkurangnya persediaan global menunjukkan permintaan padat," ucap Hasan.

Mengacu pada arus pasar komoditas, Timothy merevisi harga rata-rata batubara sepanjang tahun 2022 dari US$ 175 per ton hingga US$ 250 per ton, mengharapkan menghasilkan pendapatan yang yang lebih tinggi sebesar US$ 916 juta dibandingkan sebelumnya US$ 688 juta. Sementara laba bersih menjadi US$ 401 juta dari US$ 282 juta. 

Timothy percaya persediaan rendah saat ini di India, serta permintaan historis tinggi selama musim panas, akan menopang batubara tinggi saat ini harga dalam jangka pendek. 

Katalis Positif

Sukarno mengatakan sentimen kenaikan harga coal global dan potensi permintaan dari pihak Eropa menjadi sentimen positif untuk HRUM.  "Prospek emiten masih menarik seiring kenaikan harga coal dan potensi membuka permintaan dari Eropa yang karena adanya larangan Uni Eropa atas impor batu bara dari Rusia," tutur Sukarno kepada kontan.co.id, Selasa (31/5). 

Sukarno menyampaikan kondisi tersebut menjadi peluang untuk emiten coal domestik yang berpotensi meningkatkan porsi ekspor mereka. 

Baca Juga: Simak Jadwal Pelaksanaan Stock Split Saham Harum Energy (HRUM)

Dari sisi harga, HRUM akan stocksplit yang berdampak positif ke harganya ke depannya, dimana berpotensi meningkatkan minat beli pasar dan likuiditas perdagangan HRUM menjadi lebih baik lagi.

"Untuk menjadi penghambat biasanya terkait kebijakan yang sewaktu-waktu bisa ada larangan kembali ekspor untuk menjaga Domestic Market Obligation (DMO)," ujar Sukarno. 

Hasan menyampaikan permintaan nikel dari lonjakan penjualan kendaraan listrik telah mendukung pasar, dengan produsen mobil besar meningkatkan produksi dan penjualan. 

Hasan memperkirakan harga nikel akan berada di sekitar US$ 21k per ton dengan pasar nikel masuk defisit sekitar 14k ton pada sepanjang tahun 2022. "Smelter NPI IMI diharapkan untuk menghasilkan 18.750 ton pada sepanjang tahun 2022 sebelum sepenuhnya ditingkatkan menjadi 22,5 ribu ton di tahun 2023 dan seterusnya dan menghasilkan pendapatan sebesar US$ 375 juta dan US$ 428 juta di tingkat IMI pada tahun 2022/2023," ucap Hasan.

Nickel Mines Limited (NIC) mengumumkan bahwa produksi NPI-nya dimiliki oleh Angel Nickel Project Indonesia telah dimulai dari kuartal I 2022. Setelah pengumuman, harga saham perusahaan naik sekitar 48% sejak awal November 2021. 

"Sebagai hasil dari harga saham yang solid ini reli, penilaian pada NIC yang didasarkan pada mark-to-market-nya kapitalisasi pasar juga meningkat secara signifikan," ucap Hasan

Timothy menyampaikan HRUM telah menginvestasikan US$ 75 juta untuk 20% saham di PT Westrong Metal Industry (WMI) senilai US$ 75 juta memberikan satu katalis yang dinanti-nantikan. 

"Apalagi baru-baru HRUM telah menginvestasikan sebesar US$ 75 juta untuk 20% saham di WMI, smelter RKEF 4-baris yang akan memulai pembangunannya selama 18 bulan konstruksi pada kuartal III 2022," tutur Timothy. 

Ia menambahkan setelah WMI mulai beroperasi, akan mengambil bijih nikel, dan akan memiliki pembangkit listrik sendiri, yang akan mengurangi biaya tunai keseluruhan sekitar 5%.

Mencatat pendapatan nikel pertama kalinya sebesar US$ 7,8 juta dari IMI melalui penjualan 5.046 ton NPI. Oleh karena itu, Timothy merevisi penjualan NPI IMI dari 17.500 ton menjadi 22.000 ton di tahun 2022.

Sehingga peningkatan laba dari rekanan naik sebesar 25,7% dari US$ 60 juta menjadi US$ 75.5 juta karena tingkat pemanfaatan saat ini jauh di atas 80%.

Baca Juga: Harga Komoditas Solid, Harga Jual Emiten Batubara Terdongkrak

Timothy menyampaikan telah melakukan penyesuaian harga dengan menurunkan asumsi harga nikel pada 2022 dari US$ 30.000 per ton hingga menjadi US$ 25.000 per ton karena melihat bahwa permintaan di China telah berkurang. 

Hasan percaya HRUM dapat menjalankan jadwal proyeknya tepat waktu dengan dukungan kuat dari mitra strategisnya di IMI dan PT Position (POS) . "Kami juga mengharapkan bisnis bijih nikel perusahaan di POS mencatat volume penjualan sebesar 4,2 juta ton pada tahun 2022 dan pendapatan sebesar US$ 189 juta," tutur Hasan. 

Hasan memproyeksikan Buy untuk saham HRUM dengan target Rp 12.800. 

Sukarno menyampaikan saat ini secara valuasi menjadi lebih murah karena kondisi peningkatan pendapatan signifikan sehingga kondisi EV/Ebitda dan PE saat ini di bawah rata-rata 2 tahun. Rekomendasi untuk HRUM Buy dengan target di Rp 12,800.

Baca Juga: Ada Peluang Ekspor, Ini Deretan Emiten yang Ekspor Batubara ke India

Timothy memperkirakan smelter NPI akan dimulai berproduksi pada awal 2024. Oleh karena itu, merekomendasikan BELI pada untuk HRUM dengan target price sebesar Rp16.800.

"Kami percaya bahwa HRUM masih layak mendapatkan penilaian premium atas rekan-rekan batubaranya karena transisi cepat menuju bisnis nikel. Risiko penurunan utama berasal dari perubahan peraturan dalam negeri, pemanfaatan RKEF dan harga komoditas lebih rendah dari perkiraan," ucap Timothy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×