Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk berhasil menorehkan kinerja moncer sepanjang semester I-2021. Emiten dengan kode saham PTBA ini membukukan pendapatan bersih senilai Rp 10,29 triliun atau naik 14,2% dari pendapatan di semester I 2021 sebesar Rp 9,012 triliun.
Alhasil, emiten pertambangan batubara milik Negara ini membukukan laba bersih senilai Rp 1,77 triliun, naik 38,04% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 1,28 triliun.
Dalam risetnya yang dipublikasikan hari ini (2/9), Analis BRIDanareksa Sekuritas, Stefanus Darmagiri, menilai, laba bersih yang solid ini terutama didorong oleh harga batubara yang lebih tinggi dengan harga jual rerata atau average selling price (ASP) yang naik 11,5% secara year-on-year (yoy).
Solidnya harga batubara membantu emiten pelat merah ini dalam meningkatkan profitabilitas dengan marjin kotor yang lebih tinggi sebesar 34,5% dari sebelumnya 28,3% di periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Kinerja solid, simak rekomendasi saham emiten batubara dari analis
Kinerja PTBA juga terdorong oleh naiknya produksi batubara sebesar 10,8% serta tarif pajak yang lebih rendah, yakni sebesar 23,3% (berbanding 27,3% di semester I-2020).
Hasilnya, laba bersih PTBA sepanjang enam bulan pertama 2021 berada di atas ekspektasi BRIDanareksa Sekuritas yang mencerminkan 57% dari perkiraan. Capaian ini juga masih dalam proyeksi konsensus yang mencerminkan 51% dari perkiraan.
Adapun emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini melaporkan angka produksi batubara sebesar 13,3 juta ton di semester I-2021. Realisasi ini hanya mencerminkan 45% dari perkiraan produksi yang dipasang BRIDanareksa Sekuritas. Namun, Stefanus meyakini target produksi batubara PTBA sebesar 30 juta ton dapat dicapai, mengingat produksi batubara pada kuartal kedua cukup solid, yakni mencapai 8,8 juta ton.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) mengincar porsi ekspor 47% dari penjualan
Tercapainya target Bukit Asam juga dengan ekspektasi bahwa produksi batubara dipertahankan pada tingkat yang sama dalam dua kuartal terakhir tahun ini. Selain itu, PTBA mengindikasikan sekitar 92% dari target volume penjualan tahun 2021 telah terkontrak dan terjual.
BRIDanareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham PTBA dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp3.400 (dari sebelumnya Rp 3.300). Risiko utama rekomendasi ini adalah melandainya harga batubara.
Selanjutnya: Proyek PLTU mulut tambang milik Bukit Asam (PTBA) mencapai 90%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News