Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 13,83% year on year (yoy) menjadi Rp 96,19 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan ini tumbuh dari tahun sebelumnya sebesar Rp 84,50 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (29/11), perusahaan yang bergerak di industri hotel dan properti ini mencatat perbaikan kerugian sebelum pajak menjadi Rp 3,82 miliar pada periode Januari-September 2018.
Kerugian ini menyusut 68,58% jika dibandingkan dengan kerugian sebelum pajak pada periode yang sama tahun lalu Rp 12,16 miliar. Tapi, kinerja bottom line DFAM justru memburuk.
DFAM mencetak rugi bersih Rp 4,03 miliar hingga September 2018. Tahun sebelumnya, Dafam masih mencetak laba Rp 1,83 miliar. Pasalnya, ada penyesuaian proforma pada kinerja DFAM tahun lalu sebesar Rp 12,63 miliar.
Dafam pun mencatat lonjakan beban penjualan sebesar 83,81% yoy menjadi Rp 3,77 miliar dan kenaikan pada beban umum dan administrasi sebesar 11,61% yoy menjadi Rp 33,81 miliar.
Sekadar informasi, mayoritas pendapatan DFAM disumbang dari jasa hotel sebesar Rp 47,08 miliar. Pendapatan hotel Dafam melonjak 41,51% ketimbang periode sembilan bulan pertama tahun lalu.
Pendapatan real estate Dafam mencapai Rp 20,06 miliar, tumbuh 24,21% dari tahun lalu. Pendapatan jasa manajemen perhotelan Dafam meningkat 50,10% menjadi Rp 7,25 miliar. Sedangkan pendapatan penyewaan dan pendapatan lain-lain turun.
Lebih lanjut, dari sisi aset perusahaan mengalami kenaikan menjadi Rp 304,07 miliar, naik dari periode Desember 2017 sebesar Rp 280,91 miliar. Liabilitas perusahaan menyusut menjadi Rp 259,13 miliar dari periode Desember 2017 sebesar Rp 273,80 miliar. Ekuitas DFAM melonjak menjadi Rp 44,94 miliar dari periode Desember 2017 sebesar Rp 7,11 miliar setelah IPO pada 27 April 2018 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News