kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penawaran tipis, investor berburu sukuk seri pendek pada lelang hari ini


Selasa, 24 Maret 2020 / 19:37 WIB
Penawaran tipis, investor berburu sukuk seri pendek pada lelang hari ini
ILUSTRASI. Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap dana sebanyak Rp 6,6 triliun, di bawah target Rp 7 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada hari ini, Selasa (24/3).

Hasil lelang ini menunjukkan minat investor terhadap pasar obligasi Indonesia kembali lesu. Sebab hanya sebanyak Rp 14,60 triliun saja yang masuk ke dalam jumlah penawaran pada lelang kali ini. Jumlah tersebut terpaut cukup jauh dibanding lelang SBSN sebelumnya yang mencapai Rp 36,73 triliun.

Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap dana sebanyak Rp 6,6 triliun. Ini pun lebih kecil dibanding target indikatif pemerintah yang sebesar Rp 7 triliun.

Baca Juga: Penurunan minat pada lelang sukuk negara lebih besar daripada ekspektasi

Pada lelang kali ini, Seri SPN-S 11092020 menjadi seri yang paling diminati oleh para peserta. Jumlah penawaran yang masuk untuk seri jangka pendek tersebut mencapai Rp 10,18 triliun. Seri ini sekaligus menjadi yang paling banyak dimenangkan oleh pemerintah, yakni sebesar Rp 5,15 triliun dengan yield rata-rata 3,07%.

Direktur Riset dan Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus berujar seri SPN-S 11092020 menjadi yang paling diminati karena kondisi saat ini memang membuat investor memburu seri-seri jangka pendek. Seri yang akan jatuh tempo pada 11 September 2020 ini dinilai punya risiko yang rendah.

“Dari segi likuiditas, seri tersebut memang menjadi pilihan yang paling tepat saat ini. Selain itu, seri ini juga dinilai mampu meredam volatilitas yang tinggi saat ini,” kata Nico kepada Kontan.co.id, Selasa (24/3).

Baca Juga: Penawaran masuk pada lelang sukuk turun, pemerintah menyerap di bawah target

Sementara itu, seri jangka pendek lainnya, PBS002 yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 justru tidak dimenangkan sama sekali oleh pemerintah. Padahal seri ini merupakan seri kedua yang paling banyak diburu investor, yakni hingga Rp 2,26 triliun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai keputusan yang diambil pemerintah merupakan hal yang wajar. Ramdhan menyebut hal ini mungkin terjadi ketika yield yang diharapkan para investor dinilai terlalu tinggi jika dibandingkan dengan yang ditawarkan pemerintah.

“Ini adalah salah satu daya tawar dari penerbit atau pemerintah untuk menyerap mana yang sesuai dengan profil utang pemerintah. Pada akhirnya mereka berhak untuk membatalkan seri-seri tertentu ketika hasilnya di luar harapan pemerintah,” terang Ramdhan.

Baca Juga: Sukuk ritel SR012 laris manis di tengah wabah corona

Setelah seri SPN-S 11092020, seri berikutnya yang paling banyak dimenangkan adalah seri PBS004 yakni sebesar Rp 770 miliar dengan yield rata-rata 8,74%. Berikut daftar lengkap seri yang dimenangkan beserta yield rata-ratanya:

  1. SPN-S 11092020 yang jatuh tempo pada 11 September 2020. Seri ini dimenangkan Rp 5.15 triliun dengan yield rata-rata sebesar 3,07%
  2. PBS002 yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022. Pemerintah tidak memenangkan dan menyerap seri ini.
  3. PBS026 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024. Seri ini dimenangkan Rp 240 miliar dengan yield rata-rata sebesar 7,16%
  4. PBS004 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037. Seri ini dimenangkan Rp 770 miliar dengan yield rata-rata sebesar 8,74%
  5. PBS005 yang jatuh tempo pada 15 April 2043. Seri ini dimenangkan Rp 440 miliar dengan yield rata-rata sebesar 9,01%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×