kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Penawaran SUN mencapai Rp 26 triliun


Rabu, 06 April 2011 / 08:15 WIB
Penawaran SUN mencapai Rp 26 triliun
Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) KM 47, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/6/2020). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/hp.


Reporter: Mahmudi Restyanto, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (5/4), terbilang fantastis. Penawaran penempatan dana mencapai Rp 26,03 triliun, lebih tinggi tiga kali lipat daripada target indikatif yang ditetapkan Kementerian Keuangan, yaitu Rp 7 triliun.

Kendati kebanjiran penawaran dana, Kementerian Keuangan hanya mengambil dana sesuai dengan target indikatif. Dari lima instrumen yang ditawarkan, hanya empat yang menyerap penawaran dana. Perinciannya, dua berupa Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang berjangka waktu pendek dan dua lagi merupakan SUN.

Helmi Arman, Analis Obligasi Bank Danamon, menyebut ada keterkaitan antara tingginya penawaran yang masuk dengan jumlah instrumen yang ditawarkan pemerintah. Seingat Helmy, lelang surat berharga negara lazimnya hanya menawarkan empat instrumen. “Selain itu permintaan tenor pendek masih besar,” ujar dia.

Imam MS analis obligasi dan Ekonom Trimegah menambahkan, lelang kemarin laris manis karena pelaku pasar masih berminat membeli SUN. Apalagi, jenis SUN yang ditawarkan di lelang kemarin bervariasi, mulai dari SUN yang bertenor pendek hingga yang berjangka panjang.

Satu-satunya SUN yang tak dilepas pemerintah dalam lelang kemarin adalah SUN FR0054. Maklumlah, yield yang diminta peserta lelang untuk SUN jenis itu terbilang tinggi. Sedang SUN FR0056 menjadi yang paling laris di lelang kemarin.

Perbankan dan investor asing masih menjadi pembeli terbesar di lelang. "Mereka mengincar obligasi bertenor pendek," imbuh Imam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×