Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) perdana setelah Lebaran pada Selasa (18/6) terhitung ramai dengan penawaran masuk Rp 54,7 triliun. Dari total penawaran masuk pada tujuh seri surat utang, pemerintah memenangkan Rp 24 triliun.
Bid to cover ratio alias rasio penawaran terhadap penjualan pada lelang kali ini sebesar 2,28 kali, lebih rendah daripada lelang SUN pada 21 Mei lalu sebesar 2,42 kali. Tapi dari sisi nominal, penawaran dan jumlah yang dimenangkan pemerintah pada lelang kali ini lebih besar.
Pada lelang 21 Mei lalu, penawaran masuk mencapai Rp 26,20 triliun. Dari total penawaran, pemerintah hanya memenangkan Rp 10,80 triliun atau lebih rendah daripada target indikatif Rp 15 triliun.
Penawaran masuk terbesar pada lelang kali ini adalah pada seri FR0077 bertenor 5 tahun. Penawaran masuk mencapai Rp 19,81 triliun. Dari total penawaran, pemerintah memenangkan Rp 5 triliun dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,09%.
Selanjutnya, seri FR0078 menerima penawaran masuk dari investor sebesar Rp 13,36 triliun. Adapun dana yang diserap pemerintah sebanyak Rp 7,9 triliun. Surat utang bertenor 10 tahun ini mencatat penyerapan pemerintah terbesar. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pemerintah sebesar 7,64%.
Seri FR0068 yang bakal jatuh tempo di 15 Maret 2034 atau bertenor 15 tahun juga mendapat penawaran masuk yang cukup besar, yakni Rp 7,36 triliun. Dari jumlah tersebut, serapan pemerintah mencapai Rp 4,9 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,99%.
Sementara, seri SPN12200619 mendapat penawaran masuk sebesar Rp 6,31 triliun. Seri yang akan jatuh tempo pada 19 Juni 2020 ini diserap pemerintah sebanyak Rp 1,1 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang dipatok 5,9%.
Adapun untuk seri FR0079 menerima penawaran Rp 3,28 triliun. SUN bertenor 20 tahun ini memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 8,15%. Untuk seri ini, Pemerintah berhasil menyerap Rp 2,6 triliun.
Sedangkan untuk seri SPN03190919 mendapatkan penawaran sebanyak Rp 2,95 triliun. Seri yang bakal jatuh tempo 19 September 2019 ini, memiliki yield rata-rata tertimbang 5,84%, dimana dana yang diserap pemerintah mencapai Rp 1,5 triliun.
Terakhir, seri yang mendapatkan penawaran terendah yakni Rp 1,71 trilun adalah seri FR0076. Meskipun begitu, seri ini menawarkan yield rata-rata tertimbang sebanyak 8,44% dengan jatuh tempo 15 Mei 2048. Untuk seri ini, pemerintah hanya menyerap Rp 1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News