kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penawaran lelang sukuk negara turun


Rabu, 25 Oktober 2017 / 06:00 WIB
Penawaran lelang sukuk negara turun


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Total penawaran yang masuk pada lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Senin (24/10) hanya mencapai Rp 13,87 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah ketimbang lelang sukuk negara dua pekan sebelumnya, senilai Rp 17,31 triliun.

Kendati nilai tawaran yang masuk rendah, pemerintah masih bisa menyerap dana mencapai Rp 7 triliun pada lelang kemarin. Jumlah tersebut masih di atas target indikatif pemerintah, yakni sebesar Rp 5 triliun.

Berdasarkan keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, PBS013 menjadi seri yang paling laris. Total penawaran yang masuk di seri ini mencapai Rp 6,23 triliun. Pemerintah memenangkan Rp 3,1 triliun dari seri ini. Seri PBS013 akan jatuh tempo pada 15 Mei 2019 dengan imbalan senilai 6,25%.

Selanjutnya SPNS11042018 mendapat penawaran Rp 4,72 triliun dan nominal dimenangkan Rp 1,6 triliun. Seri surat utang ini akan jatuh tempo 11 April 2018 dengan imbalan secara diskonto.

Lalu seri PBS014 mendapat penawaran Rp 1,39 triliun dan dimenangkan sebesar Rp 1,2 triliun. Seri PBS014 akan jatuh tempo pada 15 Mei 2021 dengan imbalan senilai 6,5%.

Lalu seri PBS012 meraup penawaran sebesar Rp 790 miliar dan dimenangkan sebesar Rp 720 miliar. Seri ini akan jatuh tempo 15 November 2031 dengan imbalan 8,87%.

Terakhir, PBS011 memperoleh penawaran Rp 730 miliar dan dimenangkan Rp 370 miliar. Seri PBS011 akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 dengan imbalan 8,75%.

Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, tingginya kebutuhan membuat pemerintah menyerap hasil lelang sukuk secara maksimal. "Pemerintah butuh dana buat menutupi kekurangan penjualan ORI014 kemarin yang hanya mencapai Rp 8,95 triliun," kata dia, kemarin.

Apalagi, penerimaan pajak masih kurang optimal. Dengan demikian, pemerintah harus mengandalkan dana dari lelang surat berharga.

Sementara jumlah penawaran yang turun, menurut Desmon, hanya fenomena sementara. Pasalnya, imbal hasil surat berharga negara (SBN) saat ini sedang dalam tren meningkat, sehingga berdampak pada kondisi pasar primer.

Ia pun optimistis, investor bakal kembali meramaikan lelang-lelang sukuk negara berikutnya. "Sebab harga SBN itu lebih kompetitif ketika dalam masa pelelangan," ujar Desmon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×