CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penawaran dalam lelang SUN diperkirakan terus meningkat


Minggu, 20 Juni 2021 / 16:31 WIB
Penawaran dalam lelang SUN diperkirakan terus meningkat
ILUSTRASI. Penawaran yang masuk dalam lelang SUN diperkirakan terus meningkat.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (22/6). Dalam lelang kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif Rp 30 triliun dengan target maksimal Rp 45 triliun, atau sama dengan lelang sebelumnya.

Merujuk dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, ketujuh seri SUN yang akan dilelang adalah seri SPN (Surat Perbendaharaan Negara) dan FR (Fixed Rate).

Head of Investment Avrist Asset Management, Ika Pratiwi Rahayu memperkirakan, penawaran yang masuk pada lelang kali ini akan meningkat lagi menjadi sekitar Rp 75 triliun – Rp 85 triliun.

Baca Juga: Tawarkan kupon 5,10%, pemerintah optimistis SBR010 akan diminati

Dalam lelang sebelumnya, pembeli terbesar masih bank dalam negeri sebesar Rp 21,6 triliun, dan diikuti oleh asing sebesar Rp 6,3 triliun.

Walaupun asing mulai kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia, Ika mengatakan, masih membutuhkan inflow sebesar Rp 93,4 triliun untuk kembali ke level kepemilikan asing sebelum pandemi melanda.

Permintaan yang lebih tinggi daripada rata-rata pada Maret-April, akan membantu Bank Indonesia (BI) mengerem pembelian SUN.

“Diperkirakan BI hanya membeli menjadi kurang dari 10% dari pasokan lelang baru-baru ini, turun dari hampir 30% di kuartal I tahun 2021,” kata Ika kepada Kontan.co.id, Jumat (18/6).

Dengan adanya potensi inflow asing kembali ke Indonesia, dan outlook rupiah yang membaik, Ika melihat, ini dapat membuat imbal hasil obligasi 10 tahun Indonesia bergerak menuju ke level 6,00%.

Selanjutnya: Bahana TCW: Pasar SBN masih prospektif sampai akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×