kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemilik SCTV dan Indosiar meraup untung besar


Sabtu, 28 Juli 2012 / 10:56 WIB
Pemilik SCTV dan Indosiar meraup untung besar
ILUSTRASI. Skin Mobile Legends X Star Wars hanya rilis di beberapa negara, ini daftarnya


Reporter: Wahyu Satriani, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk menjual sebagian kecil kepemilikan sahamnya di dua anak usaha, yakni PT Surya Citra Media Tbk dan PT Indosiar Karya Media Tbk. Elang Mahkota menjual sebanyak 97,5 juta saham atau 5% saham Surya Citra dan 121,5 juta saham setara 6% saham Indosiar, pada Kamis (26/7) lalu. Pembelinya adalah profesional dan investor institusional.

Harga jual saham Surya Citra, pemilik stasiun televisi SCTV, adalah Rp 10.000 per saham, atau terdiskon 7,4% dari harga penutupan perdagangan saham di bursa sebelumnya di posisi Rp 10.800 per saham. Adalah saham IDKM dilego di harga Rp 5.880 per saham, atau diskon 2% dari harga penutupan perdagangan sebelumnya di posisi Rp 6.000 per saham. Perseroan kemarin telah melakukan crossing saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan estimasi penyelesaian pada 1 Agustus 2012.

CLSA Singapore Ptd Ltd (CLSA) bertindak sebagai koordinator global tunggal untuk penjualan saham tersebut. Adapun pihak yang bertindak sebagai joint book runner untuk penjualan adalah CLSA, Credit Suisse (Singapore) Limited dan Deutsche Bank AG cabang Hongkong.

Direktur Legal dan Corporate Secretary Elang Mahkota, Titi Maria Rusli, mengemukakan, perseroan memperoleh pendapatan kotor senilai Rp 1,69 triliun dari penjualan saham tersebut. "Dana hasil penjualan saham akan digunakan untuk keperluan umum dan pengembangan usaha perseroan," ujar dia, dalam keterbukaan informasi ke otoritas Bursa Efek Indonesia, Jumat (27/7).

Tapi manajemen tidak menyebutkan secara mendetail pengembangan usaha tersebut. Komisaris Elang Mahkota, Fofo Sariaatmaja, tak merespons panggilan dan pesan singkat KONTAN, hingga Jumat malam.

Elang Mahkota jelas meraih untung besar dari aksi penjualan saham di dua anak usaha itu. Untuk penjualan Indosiar, misalnya, perseroan diperkirakan meraup untung senilai Rp 598,99 miliar. Sebab, Elang Mahkota mengakuisisi saham Indosiar di harga Rp 950 per saham, pada tahun lalu.
Begitupun dengan penjualan saham Surya Citra, Elang Mahkota diperkirakan meraih untung minimal Rp 448,89 miliar. Kesimpulan ini mengasumsikan harga rata-rata saham Surya Citra pada tahun lalu di posisi Rp 5.396 per saham.

Pasca transaksi jual beli, pergerakan saham Surya Citra (SCMA) dan Indosiar (IDKM) di Bursa Efek Indonesia langsung merosot. Harga saham SCMA kemarin terpangkas 3,24% menjadi Rp 10.450 per saham, atau mendekati harga penjualan yang dipatok Elang Mahkota. Harga saham IDKM juga anjlok 6,67% menjadi Rp 5.600 per saham. Posisi tersebut di bawah harga penjualan oleh Elang Mahkota di Rp 5.880 per saham.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan penurunan harga saham kedua perusahaan media ini hanya bersifat sementara akibat penjualan saham oleh indusknya. "Penurunan tersebut karena menyesuaikan harga penjualan," ujar dia.

Prospek saham di sektor media masih menarik. Satrio memprediksi sektor riil yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia masih banyak memasang iklan di media massa sehingga kinerja emiten berpotensi meningkat. "Saya merekomendasikan beli SCMA dan IDKM apabila price to earning ratio (PER) di bawah 18 kali atau 20 kali karena masih murah," ujar dia.

Berdasarkan data Bloomberg, kemarin, estimasi PER SCMA dan IDKM hingga akhir tahun ini adalah 21,02 kali dan 35,57 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×