kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Pemilihan aset kripto dinilai harus utamakan nilai use & case ketimbang unsur tematik


Selasa, 18 Mei 2021 / 20:33 WIB
Pemilihan aset kripto dinilai harus utamakan nilai use & case ketimbang unsur tematik
ILUSTRASI. Beberapa aset kripto juga datang dengan membawa tema tertentu.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Walau demikian, kabarnya Cardano pada Agustus tahun ini akan meluncurkan fitur smart contract. Jika peluncuran tersebut terlaksana, Vinsensius menyebut, nilai aset Cardano pun akan terdorong. Pasalnya, para programer nantinya bisa membuat token di atas blockchain Cardano, membuat aplikasi DeFi dan banyak hal lainnya.

Dia juga bilang, teknologi yang lengkap pun belum tentu membuat aset kriptonya naik dari sisi nilai dan harga. Pasalnya, bisa saja komunitas, kelompok, orang-orang, programmer enggan menggunakannya dengan alasan khusus. Jadi, aspek promosi, penjualan, distribusi informasi yang efektif oleh pemilik blockchain dan pendukungnya tak kalah penting untuk mengangkat nilai dan harga suatu aset kripto.

“Pada akhirnya, dalam memilih aset kripto, masing-masing punya nilai jualnya masing-masing. Tergantung pada keunggulan teknologi masing-masing, use case yang bisa luas dan penggunanya semakin banyak,” imbuh Vinsensius. 

Baca Juga: Harga Bitcoin mencoba bangkit setelah terpuruk ke level terendah

Senada, Co-founder Cryptowatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir mengaku dalam memilih aset kripto tidak melihat tema yang diusung oleh aset tersebut. Menurutnya, penentuan utama tetap harus mempertimbangkan use-case sebuah aset kripto sendiri. Ia baru akan masuk ke aset kripto tematik ketika memang harganya sedang berada dalam tren bullish

“Jadi sebatas untuk mendapatkan persentase keuntungan lebih besar saja, di mana keuntungannya akan diakumulasikan untuk beli aset kripto yang punya use-case lebih jelas seperti BTC atau ETH,” kata Christopher.

Oleh karena itu, ketika performa aset kripto tematik tertentu sedang underperform, dia pun memilih untuk segera meninggalkan aset tersebut. Menurutnya, ada kecenderungan koin ataupun token tematik yang use case-nya belum terlalu jelas memiliki likuiditas yang cenderung tipis. Sehingga, baginya tidak masuk akal untuk investor memaksakan dananya masuk pada aset tersebut. 

Baca Juga: Terangkat FOMO, aset kripto berpotensi ditinggal investor ketika pasar tertekan dalam

Selain aset kripto bertema green energy, terdapat pula aset kripto bertemakan menggunakan emas sebagai aset dasarnya. Merujuk Coinmarketcap.com, beberapa di antaranya adalah Paxos Gold (PAXG), Perth Mint Gold Token (PMGT), Digix Global (DGX), Tether Gold (XAUT). 

Terkait aset tersebut, Vinsensius melihat, kegunaan dan teknologi yang ditawarkannya cukup menarik. Pasalnya, dengan penggunaan blockchain,  jangkauan transfer nilainya menjadi lebih luas. 

“PAXG misalnya, dengan menggunakan blockchain, nilai emasnya direpresentasikan oleh smart contract di blockchain. Hal ini pada akhirnya memungkinkan setiap orang, bisa mengirimkan emas ke manapun tanpa terhalang jarak negara bahkan benua, serta bisa dilakukan setiap saat,” kata Vinsensius

Sementara untuk aset kripto yang berbasis emas, Christopher agak menyangsikannya karena investor tidak bisa memastikan dengan pasti apakah aset tersebut benar-benar ada. Ia cukup khawatir, aset-aset tersebut rawan akan manipulasi di balik layarnya. 

“Mungkin ada yang akan mengklaim itu sudah diaudit, namun audit tentunya enggak dilakukan setiap hari dong. Bisa aja hari ini selesai diaudit semuanya sesuai, minggu depannya barangnya tidak ada sama sekali. Jadi harus lebih berhati-hati juga,” tutup Christopher.

Baca Juga: Bitcoin hingga Dogecoin tumbang, ini 10 hal penting sebelum beli kripto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×