Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound mengakhiri penurunan empat hari beruntun pada Selasa (17/6).
Mengutip RTI, indeks ditutup naik 0,54% atau 38,261 poin ke level 7.155,852. Tercatat 289 saham naik, 309 saham turun, dan 209 saham stagnan. Total volume perdagangan 18,8 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 11,9 triliun.
Sebanyak sembilan indeks sektoral menopang Langkah IHSG hari ini. Tiga sector dengan kenaikan tertinggi yakni: IDX-Trans 2,55%, IDX-Cyclic 1,72%, dan IDX-Basic 1,67%.
Baca Juga: IHSG Naik ke Level 7.169, Top Gainers LQ45: AMMN, BBTN & ANTM, Sesi I, Selasa (17/6)
Saham-saham top gainers LQ45:
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 7,26% ke Rp 8.125
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 5,79% ke Rp 3.470
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 4,35% ke Rp 1.200
Baca Juga: Berupaya Menguat, IHSG Naik 0,6% Pada Perdagangan Selasa Pagi (17/6)
Saham-saham top losers LQ45:
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 3,75% ke Rp 2.310
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turun 2,46% ke Rp 1.390
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 2,24% ke Rp 1.525
Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Variatif, Investor Cermati Konflik Israel-Iran dan Keputusan BOJ
Bursa Regional Bervariatif
Pasar saham Asia-Pasifik bervariatif pada perdagangan Selasa (17/6), di tengah gejolak pasar akibat ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel.
Ketegangan memuncak setelah Presiden AS Donald Trump mendesak “semua orang” segera mengevakuasi diri dari Teheran dan meninggalkan KTT G7 lebih awal karena krisis di Timur Tengah.
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menyebut bahwa potensi dampak dari konflik tersebut masih berada dalam kisaran yang bisa ditoleransi oleh peringkat kredit Israel di level ‘A’ dengan outlook negatif.
“Pertempuran diperkirakan tetap terbatas antara Israel dan Iran, dan tidak akan berlangsung lebih dari beberapa minggu,” tulis analis Fitch dalam catatan hari Senin.
Nada serupa juga disampaikan Samy Chaar, Kepala Ekonom dan CIO Swiss di Lombard Odier, yang menilai bahwa sejauh ini konfrontasi kedua negara masih terlihat cukup terkendali, meskipun memicu gejolak harga komoditas.
“Tidak ada tanda-tanda eskalasi yang tidak bisa dibalikkan,” tulis Chaar dalam catatan Selasa. Namun, ia mengingatkan bahwa ketidakpastian yang berlarut serta harga energi yang secara struktural lebih tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mendorong inflasi.
Baca Juga: Trump Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal dan Keluarkan Peringatan Keras untuk Iran
Kinerja Pasar Regional
Di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 naik 0,59% menjadi 38.536,74, sementara indeks Topix menguat 0,35% ke posisi 2.786,95.
Penguatan ini terjadi setelah Bank of Japan (BoJ) mempertahankan suku bunga tetap di level 0,5%, sebagaimana diperkirakan pasar. BoJ juga mengumumkan akan memperlambat laju pembelian obligasi pemerintah mulai April tahun depan.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik tipis 0,12% menjadi 2.950,30, sedangkan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 0,21% ke 775,65.
Pasar saham China daratan stagnan, dengan indeks CSI 300 ditutup mendatar di level 3.870,38. Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 0,34% ke 23.980,30.
Di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 juga ditutup datar di level 8.541,30.
Sementara itu, bursa saham di India bergerak di zona merah. Indeks Nifty 50 melemah 0,42%, dan indeks BSE Sensex turun 0,35% pada pukul 13.45 waktu India.
Selanjutnya: Startup Global Zinit Resmi Masuk Indonesia, Bidik Pasar Pengadaan Rp 3 Kuadriliun
Menarik Dibaca: Schneider Electric Luncurkan Pengisi Daya Portabel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News