kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pemesan ganda ORI 010 mencapai Rp 163 miliar


Senin, 07 Oktober 2013 / 11:29 WIB
Pemesan ganda ORI 010 mencapai Rp 163 miliar
ILUSTRASI. Aturan terbaru terkait ketentuan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tengah disusun. ANTARA FOTO/Jojon


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Lazim terjadi adanya pemesanan ganda dalam kegiatan penerbitan obligasi ritel Indonesia (ORI). Tak terkecuali pada penerbitan ORI teranyar seri 010 yang telah diserap pemerintah.

Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mengatakan, realisasi pemesanan pembelian yang disampaikan oleh agen penjual hingga 4 Oktober 2013 sebesar Rp 20,36 triliun.

Namun, direktorat jenderal pengelolaan utang (DJPU) melakukan pengecekan ulang (cleaning data) atas pemesanan ORI 010 yang masuk. Dari hasil pengecekan ulang tersebut ditemukan sekitar Rp 163 miliar milik pemesan ganda. "Akhirnya kami menyetujui Rp 20,205 triliun hasil pemesanan ORI 010 yang masuk," ujarnya, Senin (7/10).

Jadi, total emisi ORI 010 yang mulai ditawarkan pada 20 September 2013 hingga 4 Oktober 2013 ini senilai Rp 20,205 triliun. Seperti diketahui, pemerintah telah menunjuk 20 agen penjual ORI 010 yang tediri dari 17 bank dan 3 perusahaan sekuritas.

Setiap investor hanya dibolehkan membeli ORI 010 minimal Rp 5 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Nah, pemesanan ganda ini ditengarai terjadi karena investor melakukan pembelian ORI 010 di sejumlah agen berbeda. Sehingga, setelah dilakukan screening, maka total pembelian lebih dari Rp 3 miliar. Obligasi ritel ini memiliki kupon 8,5% per tahun dan dibayarkan setiap bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×