Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemeriksaan terhadap transaksi saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sudah lama tak terdengar. Namun, rupanya, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) masih melakukan pemeriksaan pada kasus itu. Kini, pemeriksaan sudah masuk pada Biro Pemeriksaan dan Penyelidikan (Biro PP).
Nurhaida, Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam, mengatakan bahwa ia sudah memanggil beberapa nasabah yang melakukan transaksi saham ini. "Namun, ada beberapa nasabah yang sudah kami panggil tiga kali namun tidak juga datang," ungkapnya.
Menurut Nurhaida, ia tidak bisa memaksa nasabah untuk datang. Sayangnya, Bapepam juga sulit memaksa nasabah mengakui apa motif transaksi sahamnya ini. Sebab, "Ada yang melakukan marking the close alias membeli saham menjelang penutupan pasar dengan harga yang tidak wajar," tegasnya. Para nasabah ini hanya mengatakan bahwa ia menyukai saham ini saja.
Nurhaida juga mengaku sulit membuktikan apakah pembelian saham LPPF ini dilakukan dengan keinginan sendiri atau keinginan pihak tertentu. Misalnya saja, pembelian ini didanai oleh pihak lain yang menginginkan sahamnya menanjak. "Kami sudah memeriksa ini lebih dari tiga bulan," pungkasnya.
Makanya, untuk menyukseskan pemeriksaan ini, Biro TLE sudah menyerahkannya kepada Biro PP. Maklum, biro PP bisa memaksa nasabah LPPF ini untuk datang agar dapat diperiksa lebih lanjut. "Makanya, kelanjutan pemeriksaannya tanya dengan biro PP," ungkapnya.
Ketua Bapepam-LK mengindikasikan peningkatan harga saham LPPF ini bukan termasuk ke dalam insider trading alias menggunakan informasi orang dalam. "Ini berbeda, saya mengindikasikan peningkatan harga saham LPPF ini adalah transaksi semu," tegasnya.
Sekadar informasi, harga saham LPPF mulai merambat naik sejak akhir Oktober 2009 ketika PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) melepas aset Matahari Department Store ke LPPF. Harga saham terus naik hingga akhir Januari 2010, saat MPPA mengumumkan kesepakatan penjualan saham LPPF kepada Meadow.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News