Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Walau sudah tertunda dua tahun dari rencana awal, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) tetap belum bisa merealisasikan pembangunan pabrik semennya yang berlokasi di Pati, Jawa Tengah.
Seperti diberitakan Harian Kompas (24/2), warga sekitar Pegunungan Kendeng di Pati kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak pembangunan pabrik semen INTP. Mereka beralasan pembangunan pabrik semen itu bisa merusak 109 mata air di sekitar Pegunungan Kendeng.
Sayangnya, manajemen INTP enggan berkomentar lebih jauh soal situasi terkini di Pati. "Saya cek dulu ya," kata Sahat Panggabean, Sekretaris Perusahaan INTP kepada KONTAN, Senin (24/2).
Penolakan ini yang kesekian kalinya disuarakan oleh masyarakat Pati sejak INTP mulai mengumumkan rencana ekspansi pada tahun 2011 lalu. Warga Pati keukeuh bahwa kehadiran pabrik semen akan merusak mata air di sana.
Di sisi lain, INTP tentunya tak mau menyerah begitu saja lantaran ekspansi di Pati terbilang strategis terutama dalam mendongkrak produksi semen. Pabrik Pati direncanakan menambah produksi 2,5 juta ton semen INTP.
Nilai investasi pabrik Pati pun terbilang besar, yakni sekitar US$ 750 juta. Kisruh antara INTP dan warga tentunya juga melibatkan peran Pemerintah Provinsi Jateng.
Kepada KONTAN, Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng menuturkan, pihaknya akan menunggu selesainya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pembangunan pabrik di Pati sebelum menentukan langkah selanjutnya.
"Semua harus didudukkan secara proporsional, rasional dan mendengarkan semua pihak," kata Ganjar, Senin (24/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News