Reporter: Diki Mardiansyah, Recha Dermawan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola kawasan terpadu properti dan wisata di Indonesia, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) meraup laba bersih Rp 170,8 miliar hingga kuartal III-2023. Realisasi itu, melesat 130% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 74 miliar.
Lonjakan laba bersih Ancol berasal dari pendapatan bersih perusahaan yang juga naik signifikan. Di mana, pendapatan bersih Ancol hingga kuartal II-2023 capai Rp 902,6 miliar. Realisasi ini naik 43% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 630,4 miliar.
“Pemicu dari pertumbuhan pendapatan kami yang meningkat 43% dari periode yg sama tahun sebelumnya didominasi oleh pendapatan tiket rekreasi yang meningkat 45% dari periode yg sama tahun sebelumnya” kata Sofia Cakti, Investor Relations Manager PJAA saat dihubungi Kontan, Rabu (11/10)
Asal tahu saja, kondisi industri pariwisata mulai pulih sejak pandemi Covid-19 berakhir. Hal itu secara langsung ditunjukkan dengan lonjakan pengunjung kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol yang mencapai lebih dari 8,1 juta orang hingga kuartal III-2023.
Direktur Utama PJAA Winarto mengatakan, tren peningkatan sektor usaha wisata ini sangat membahagiakan, perusahaan telah belajar banyak dari peristiwa pandemi. Di mana dalam kondisi sulit sepanjang tahun 2022, Ancol bisa mencatatkan laba dengan pencapaian pengunjung sebanyak 7,8 juta orang.
Baca Juga: Liburan Akhir Tahun, Industri Hiburan dan Hotel Bersiap Meraup Untung
"Ini terus menjadi daya lecut kami untuk terus berupaya lebih keras dan cermat guna percepatan mengejar pemulihan bisnis seperti kondisi sebelum pandemi," kata Winarto dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (10/10).
Diketahui, kawasan wisata Ancol pada tahun 2019 telah mencatatkan kunjungan 18,9 juta orang, untuk itu berbagai strategi inovasi dan konten telah PJAA siapkan.
Di kuartal III-2023 ini, PJAA telah membukukan laba kotor terakumulasi sebesar Rp 491,9 miliar, meningkat 43% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 343,2 miliar.
Laba usaha Rp 337,8 miliar, melambung 92% dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 175,8 miliar. Pendapatan bunga sebesar Rp 18,6 miliar dari sebelumnya Rp 9,1 miliar.
Laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 251,6 miliar, mengalami pertumbuhan 202% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 83,3 miliar. Beban pajak penghasilan bersih Rp 81,9 miliar, naik 695% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News