kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   14.000   0,78%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Peluang dan Tantangan Medikaloka Hermina (HEAL) pada 2025


Rabu, 26 Maret 2025 / 18:59 WIB
Peluang dan Tantangan Medikaloka Hermina (HEAL) pada 2025
ILUSTRASI. Direksi PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) memaparkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Senin (13/5/2024).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dipandang positif di 2025. Ekspektasi pertumbuhan kinerja dan aksi korporasi yang dilakukan diperkirakan dapat mendorong kinerja operasional dan saham perseroan.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menyebutkan bahwa tren pertumbuhan kinerja HEAL bisa berlanjut di 2025. Menurutnya, prospek dari HEAL dan industrinya masih cukup menjanjikan.

"Dari sisi kebutuhan layanan kesehatan yang masih tinggi dan juga ekspansi rumah sakit dan potensi program-program yang mendukung industri kesehatan masih menarik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/3).

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Medikaloka Hermina (HEAL) dari Analis Berikut

Adapun tahun ini HEAL berencana untuk membuka dua jaringan rumah sakit baru di Bali dan Salatiga. Keduanya diharapkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2025 atau di awal 2026, yang nantinya akan menambah jaringan Rumah Sakit Hermina menjadi 54 jaringan.

Rencana ekspansi lainnya dengan menambah 700-900 tempat tidur. Dus, pada tahun 2025 HEAL menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,5 triliun.

Indy melihat, dengan strategi ekspansi dan efisiensi operasional, HEAL berpotensi mencapai pertumbuhan pendapatan. Ini didukung juga dengan harapan membaiknya daya beli dan perekonomian domestik.

Baca Juga: Kinerja Positif, Laba Medikaloka Hermina (HEAL) Meningkat 22,54% pada 2024

Analis Panin Sekuritas Sarkia Adelia melanjutkan, katalis positif lainnya dari peluang koordinasi manfaat atau coordination of benefit (CoB) dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal tersebut diharapkan bertumbuh seiring penerapan skema Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) pada tahun ini.

"Penerapan CoB yang akan menciptakan margin improvement," sebutnya.

Dari saham, harga HEAL masih tertekan dengan penurunan 10% dalam sepekan terakhir, mengakumulasi pelemahan 22,3% dalam sebulan terakhir di Rp 1.080. Meski tertekan, Sarkia berpandangan rencana pembalian saham kembali (buyback) akan memberikan dorongan bagi harga HEAL.

Indy juga menilai aksi korporasi tersebut dapat meningkatkan laba per saham HEAL dan juga meningkatkan market confidence terhadap emiten. "Sehingga dapat mendukung kinerja positif harga saham," sambungnya.

Meski begitu, ada kekhawatiran potensi defisit JKN. Hal tersebut dinilai dapat berdampak ke arus kas dari HEAL. Selain itu masih ada kekhawatiran juga beban pokok yang meningkat yang akan menekan margin.

"Itu sebabnya harga saham HEAL cukup tertekan karena investor melihat prospek industri kedepannya masih bisa tertekan," jelasnya.

Dengan peluang dan risiko itu, Indy merekomendasikan trading buy HEAL dengan target harga Rp 1.455. Adapun Sarkia menyematkan rating buy dengan target harga Rp 1.600.

Baca Juga: Hermina (HEAL) Gelar Buyback Saham, Siapkan Dana Rp 100 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×