Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) berencana mencari dana segar senilai US$ 400 juta. Operator pelabuhan terbesar Indonesia itu akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) lebih kurang Rp 5 triliun.
Direktur Keuangan Pelindo III, Wahyu Suparyono mengungkapkan, penerbitan surat utang ini dikeluarkan dalam bentuk mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat (AS). Penerbitan obligasi ini dilakukan dalam waktu dekat, dalam waktu satu bulan dari sekarang.
"Capex kami tahun ini Rp 5 triliun dan sebesar Rp 3,8 triliun akan digunakan untuk investasi pembangunan Pelabuhan Teluk Lamong," ucap Wahyu di Gedung Kantor BNI 46, Jakarta, Rabu (19/3).
Wahyu menuturkan, untuk menambah belanja modal perseroan menggunakan dana internal dan juga pinjaman bank. Porsinya, sebesar 30% dana internal akan digunakan untuk capex, sementara 70% merupakan dana pinjaman.
"Untuk capex salah satunya dari penerbitan obligasi, ditambah 30% dana internal cash serta pinjaman bank," jelas Wahyu.
Lebih lanjut Wahyu mengungkapkan, obligasi yang dikeluarkan dalam dua bentuk mata uang ini akan dikeluarkan secara bersamaan. Sebab, penambahan dana ini dibutuhkan untuk peningkatan kapasitas beberapa pelabuhan yang dikelola.
Ia bilang, opsi penerbitan obligasi dipilih, karena perseroan bisa lebih cepat mendapatkan dana guna melakukan ekspansi usaha. Wahyu menjelaskan bahwa surat utang yang akan dikeluarkan Pelindo III bertenor atau berjangka waktu tujuh tahun. Saat ini, pihaknya tengah melakukan tender untuk mendapatkan penjamin emisi efek atau underlying.
"Kami melakukan arranger tender untuk penjamin emisi efek. Porsi obligasi denominasi rupiah dan dolar AS belum bisa dipastikan, tetapi paling mudah porsinya 50:50," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News