kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pelemahan rupiah tertahan harga komoditas yang masih menguat


Sabtu, 14 Agustus 2021 / 08:55 WIB
Pelemahan rupiah tertahan harga komoditas yang masih menguat


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah masih terasa pada pekan ini. Jumat (13/8) kurs rupiah spot melemah tipis 0,03% ke Rp 14.388 per dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan ini semakin memperdalam koreksi rupiah dalam sepekan terakhir yang sebesar 0,24%.

Kurs rupiah Jisdor justru menguat tipis 0,01% ke level Rp 14.388 per dolar AS pada perdagangan kemarin. Namun jika dihitung dalam seminggu, mata uang Garuda ini sudah terkoreksi 0,13%.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengatakan, sentimen utama pelemahan rupiah datang dari rilis data tenaga kerja AS dan klaim pengangguran yang lebih baik dari bulan sebelumnya. Hal ini mendorong ekspektasi pemulihan ekonomi AS lebih cepat. Selain itu, terdapat juga peluncuran stimulus dari Joe Biden yang mendorong likuiditas dolar AS jauh lebih tinggi

"Dari dua hal tersebut, indeks dolar AS pun berada dalam tren penguatan dalam beberapa hari terakhir sehingga membuat nilai tukar rupiah melemah dalam sepekan ini," ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Jumat (13/8).

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah tipis ke Rp 14.388 per dolar AS pada Jumat (13/8)

Sementara dari dalam negeri, Fikri menyebut kondisinya justru positif sehingga pada akhirnya membuat pelemahan yang terjadi dalam sepekan relatif terbatas. Faktor pertama adalah local currency settlement (LCS) yang sedang dikembangkan oleh BI dengan menjajaki kerja sama ke India, Filipina, dan Korea Selatan. Menurutnya, kebijakan ini berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Sentimen lain datang dari tren harga komoditas yang masih cukup baik. Menurut Fikri, hal ini mendorong ekspektasi neraca perdagangan Indonesia masih akan tetap positif.

Dus, hal ini akan mendorong cadangan devisa Indonesia akan lebih tinggi lagi "Pada akhirnya, ini akan memperkuat posisi BI jika harus melakukan intervensi untuk menjaga nilai rupiah ketika nantinya terjadi tapering," imbuh Fikri.

Baca Juga: Rupiah Jisdor naik tipis ke Rp 14.388 per dolar AS pada perdagangan Jumat (13/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×