Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menutup perdagangan pekan ini dengan pelemahan. Pada Jumat (13/8), kurs rupiah di pasar spot melemah tipis 0,03% ke Rp 14.388 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara jika dihitung dalam sepekan, rupiah di pasar spot sudah melemah 0,24%.
Lain halnya dengan yang terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Kurs rupiah Jisdor ditutup di level Rp 14.388 per dolar AS atau menguat tipis 0,01% dibanding penutupan sebelumnya. Jika dihitung dalam sepekan, mata uang Garuda ini sudah terkoreksi 0,13%.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan, dalam sepekan ini, sentimen utama yang menggerakkan nilai tukar rupiah adalah dolar AS yang cenderung menguat. Dari sentimen global, pekan ini data ekonomi AS yang cukup baik serta adanya pernyataan beberapa pejabat Federal Reserve yang akan menyebutkan pemangkasan pembelian obligasi lebih cepat dari perkiraan.
Baca Juga: IHSG stagnan pada Jumat (13/8), asing mencatat net buy di saham Bukalapak (BUKA)
"Selain itu, rupiah juga terpukul dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 secara global. Hal ini membuat investor risk-off dan menghindari aset berisiko seperti rupiah," kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Jumat (13/8).
Sementara dari dalam negeri, Faisyal melihat dari sisi sentimen justru membaik. Salah satu faktornya adalah kasus Covid-19 yang perlahan mulai turun dan PPKM Darurat walaupun diperpanjang, tapi ada pelonggaran. Dengan ekspektasi adanya kegiatan ekonomi akan yang kembali menggeliat, hal ini meredam pelemahan rupiah tidak terlalu dalam.
Baca Juga: Rupiah Jisdor naik tipis ke Rp 14.388 per dolar AS pada perdagangan Jumat (13/8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News