Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah makin dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada siang ini. Jumat (3/1) pukul 11.06 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 16.229 per dolar AS.
Kurs rupiah di pasar spot melemah 0,19% dari penutupan perdagangan kemarin di Rp 16.198 per dolar AS.
Dalam sepekan, kurs rupiah masih tercatat menguat 0,04% dari Rp 16.235 per dolar AS pada Jumat (27/12).
Analis Capital Economics dalam sebuah catatan yang dikutip Bloomberg menyebutkan bahwa beberapa negara di Asia bisa mendapatkan keuntungan dari kepemimpinan Donald Trump.
Baca Juga: Cek Proyeksi Rupiah untuk Hari Ini (3/1)
Capital Economics menyebut, pemberlakuan tarif sebesar 10% pada semua impor AS tidak akan berdampak besar pada Asia. Karena tarif universal akan menempatkan semua produsen non-AS pada posisi yang setara.
"Dan jika Trump juga mengenakan tarif 60% pada impor AS dari China, produsen di ASEAN mungkin akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar dan kawasan ini bisa mendapatkan lebih banyak investasi masuk," ungkap Capital Economics.
Sebagian mata uang Asia siang ini melemah terhadap the greenback. Peso Filipina memimpin pelemahan sebesar 0,51%. Pelemahan peso diikuti oleh ringgit Malaysia, rupiah, baht Thailand, dolar Taiwan, dolar Hong Kong, rupee India, dan yuan China.
Baca Juga: Periksa Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Jumat, 3 Januari 2025
Sedangkan won Korea menguat 0,43%. Penguatan won disusul oleh dolar Singapura dan yen Jepang yang masing-masing menguat 0,11%.
Di sisi sebaliknya, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia pagi ini melemah tipis ke 109,16. Indeks dolar kemarin ditutup menguat 0,83% pada 109,39.
Ini adalah posisi terkuat indeks dolar sejak 10 November 2022 atau hampir 26 bulan terakhir.
Selanjutnya: Tren Microretirement Populer di Kalangan Anak Muda, Ahli Ingatkan Dampak Negatifnya
Menarik Dibaca: Pernah Dengar Sindrom Erotomania? Kebanyakan Halu yang Mengganggu Mental
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News