Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpeluang menguat terbatas pada perdagangan hari ini (3/1). Di mana, rupiah spot ditutup pada level Rp 16.198 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah 0,41% dari perdagangan Selasa (31/12) yang ada di Rp 16.132 per dolar AS
Sejalan, rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ada di level Rp 16.236 per dolar AS, melemah 0,49% dari perdagangan sebelumnya (31/12) yang ada di Rp 16.157 per doar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, penurunan rupiah sejalan dengan data manufaktur China yang melemah pada akhir tahun 2024.
Caixin Manufacturing China tercatat turun ke level 50,5 dari sebelumnya 51,5, lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 51,7.
“Hal itu menandakan sektor manufaktur China yang cenderung terhambat pemulihannya,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (2/1).
Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.198 Per Dolar AS di Perdagangan Perdana 2025
Rupiah pun diproyeksikan akan bergerak menguat terbatas dalam rentang Rp 16.125 - Rp 16.225 per dolar AS pada hari ini.
Menurut Josua, pergerakan rupiah esok hari didukung oleh rilis data Jobless Claims AS yang diperkirakan meningkat.
“Kenaikan data tersebut mengindikasikan sektor tenaga kerja AS yang cenderung melonggar,” ungkapnya.
Sementara itu Analis Doo Financial Futures Lukman Leong masih memperkirakan rupiah lanjut tertekan.
Hal itu mengingat dolar AS masih sangat kuat akibat adanya antisipasi kebijakan tarif dari presiden terpilih AS, Donald Trump. Prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed di tahun 2025 juga semakin menurun.
“Tidak ada data ekonomi penting besok baik dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
Lukman memproyeksikan rupiah besok akan bergerak melemah di kisaran Rp 16.150 - Rp 16.250 per dolar AS.
Selanjutnya: Dirut BNI Beberkan Lima Fokus Bisnis di Tahun 2025
Menarik Dibaca: 4 Cara Alami Membersihkan Usus dari Racun dan Sisa Makanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News