kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.640   3,00   0,02%
  • IDX 8.044   -17,24   -0,21%
  • KOMPAS100 1.114   -2,28   -0,20%
  • LQ45 784   -9,49   -1,20%
  • ISSI 282   1,25   0,44%
  • IDX30 411   -4,49   -1,08%
  • IDXHIDIV20 468   -6,38   -1,35%
  • IDX80 122   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 133   0,84   0,63%
  • IDXQ30 130   -1,49   -1,14%

Pelemahan PMI Manufaktur Jadi Sentimen Negatif bagi Saham Otomotif, Ini Saran Analis


Rabu, 01 Oktober 2025 / 17:49 WIB
Pelemahan PMI Manufaktur Jadi Sentimen Negatif bagi Saham Otomotif, Ini Saran Analis
ILUSTRASI. Perlambatan PMI manufaktur ke garis batas menuju kontraksi menjadi indikator yang kurang bagus untuk industri manufaktur termasuk otomotif. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/02/09/2025


Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Geliat manufaktur Indonesia mencatatkan ekspansi tipis pada bulan September 2025.

Berdasarkan data yang dirilis S&P Global, Indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur periode September berada di level 50,4, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di posisi 51,5.

Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia Harry Su mengatakan perlambatan PMI manufaktur ke garis batas menuju kontraksi menjadi indikator yang kurang bagus untuk industri manufaktur termasuk otomotif. 

Pelemahan indeks menandakan ketidakpercayaan para pelaku industri terhadap ekonomi ke depannya. 

Baca Juga: IHSG Melemah 0,21% ke 8.043 pada Rabu (1/10/2025), AKRA, AMRT, AMMN Top Losers LQ45

"Melambatnya penjualan mobil hingga Agustus juga sebenarnya sudah menjadi bukti penurunan kinerja sektor tersebut pada tahun ini," kata Harry kepada Kontan, Rabu (1/1). 

Menurut Harry, emiten seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)  tentunya akan terpengaruh oleh melemahnya ekonomi karena ketiga perusahaan tersebut memiliki bisnis manufaktur.

Harry menilai strategi terbaik saat ini ialah bersikap wait and see terhadap saham otomotif jika mempertimbangkan turunnya PMI manufaktur saat ini. 

Pelaku pasar dapat melirik saham otomotif seperti ASII, AUTO dan DRMA ketika perekonomian serta PMI manufaktur sudah berada di titik terendah dan berbalik menguat ke fase ekspansif.

Dus, Harry memberikan rekomendasi hold untuk sektor otomotif. Pertimbangannya, pelemahan ekonomi sepanjang tahun ini ditambah perlambatan pertumbuhan GDP berpotensi menekan permintaan kendaraan. Ini bisa memengaruhi volume produksi, baik unit mobil maupun komponen, demi menghindari penumpukan stok yang sering berujung pada diskon besar-besaran.

Selain itu, investor juga perlu mencermati berbagai kebijakan pemerintah ke depannya seperti kebijakan Menteri Keeuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta wacana insentif untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang mana akan membantu mendorong permintaan akan kendaraan.

Dihubungi terpisah, Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus berpendapat kondisi lesunya data PMI manufaktur menunjukkan adanya tekanan pada emiten manufaktur. Sebab terjadi ketidakseimbangan antara supply dan demand yang tentunya akan memberatkan perusahaan. 

Baca Juga: Saham Big Banks Kompak Melemah pada Penutupan Bursa Rabu (1/10)

"Lemahnya permintaan pasar atas barang setengah jadi berpotensi menyebabkan cost perusahaan menjadi besar dan margin perusahaan tertekan," ujar Indri kepada Kontan, Rabu (1/1).

Selain itu, Indri juga menerangkan data manufaktur dipengaruhi oleh banyak faktor dan memiliki dampak yang cukup luas namun tidak begitu signifikan. Dus, tidak semua emiten manufaktur sensitif hanya karena data manufaktur itu sendiri, bisa juga dipengaruhi oleh faktor permintaan dari masing-masing segmentasi output yang dihasilkan.

"Saat ini, kecenderungan para pelaku pasar adalah memanfaatkan momentum berdasarkan sentimen dari masing-masing emiten seperti aksi korporasi perusahaan maupun dari sisi momentum pasar berdasarkan pergerakan harga secara teknikal," tambah Indri.

Selanjutnya: PHRI NTB Akui Okupansi Hotel Sedikit Turun di MotoGP Mandalika 2025

Menarik Dibaca: 7 Zodiak yang Paling Kompetitif, Capricorn Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×