Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pelayaran Tamarin Samudra berencana mencatatkan saham perdananya (Initial Public Offering/IPO). Perusahaan jasa penyewaan kapal penunjang kegiatan lepas pantai untuk industri minyak dan gas (Migas) ini menargetkan dana sekitar Rp 105 miliar -Rp 170 miliar dari rencana aksi korporasi tersebut.
Pelayaran Tamarin Samudra akan melepas sebanyak-banyaknya satu miliar lembar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di kisaran harga Rp 105 -Rp 170 per lembar saham.
Kardja Rahardjo, Direktur Utama Pelayaran Tamarin Samudra mengungkapkan seluruh dana dari hasil IPO tersebut akan digunakan sebagai modal kerja untuk menopang kegiatan bisnis perusahaan seperti untuk pembiayaan cadangan peralatan dan perlengkapan kapal.
"Semuanya akan kita pakai untuk pembelian spare part kapal untuk meningkatkan safety (keselamatan). Kalau di industri migas itu, safety adalah yang paling utama," katanya di Jakarta, Rabu (14/4).
Perusahaan perkapalan ini berani melakukan IPO karena mempertimbangkan tren harga minyak dan pasar saham Indonesia yang terus naik serta aset perusahaan yang terus mengelami pertumbuhan. Pelayaran Tamarin Samudra optimistis, tahun ini, harga minyak masih akan terus membaik sehingga potensi kontrak yang didapatkan perusahan masih cerah.
Leo A Tangkilisan, Direktur Operasional dan Corprate Secretary Peleyaran Tamarin Samudra mengatakan, dengan adanya perolehan dana dari IPO untuk membiayai modal kerja, maka perusahaan bisa lebih fokus dalam menjalankan pekerjaannya dan mengincar kontrak-kontrak baru.
Saat ini, Pelayaran Tamarin tercatat memiliki lima kapal. Satu diantaranya merupakan kapal Anchor Handling Tug supply (AHTS) dan empat lagi merupakan kapal jenis Accomodation Work Barger (AWB) yakni kapal akomodasi tempat menginap para pekerja perusahaan ekplorasi migas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News