Reporter: Narita Indrastiti, Agustinus Beo Da Costa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Penawaran saham perdana masih menjadi pilihan emiten mencari pendanaan. Salah satunya adalah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya. Perusahaan pelayaran ini menawarkan 600 juta saham di harga Rp 195 - Rp 250 per saham. Artinya 24,3% saham yang ditempatkan akan menghasilkan dana segar Rp 117 miliar - Rp 150 miliar.
Dana hasil initial public offering (IPO), sekitar 42% akan digunakan membeli dua unit kapal penunjang kegiatan lepas pantai (AHTS). Sebanyak 51% digunakan membayar pokok dan bunga obligasi konversi dan redeemable exchangeable preference shares issued BBR Shipping Pte Ltd. Sisanya 7%, mereka gunakan sebagai modal kerja, seperti biaya pemeliharaan kapal dan perizinan kapal baru.
Penawaran saham perdana Bina Buana akan dilakukan pada 5-14 Desember. Penawaran umum pada 27 Desember 2012 - 3 Januari 2013. Penjatahan pada 7 Januari dan pencatatan pada 9 Januari 2013. Penjamin emisi IPO Bina Buana adalah PT OSK Nusadana Securities.
Presiden Direktur Pelayaran Nasional Bina Buana mengatakan, ke depan mereka fokus di bisnis shipping minyak dan gas setelah menambah armada AHTS. Saat ini, kontribusi jasa AHTS baru 30% dari pendapatan mereka US$ 15,74 juta per Juni 2012. Sisanya dari operasional kapal tunda dan tongkang. Bina Buana telah memiliki 35 kapal tunda dan tongkang. Sedangkan AHTS ada tiga kapal.
Selain Buna Buana, PT Pos Indonesia juga berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Oktober 2013. PT Pos akan melepas 20% - 30% saham senilai Rp 1 triliun. Saat ini, PT Pos tengah mengajukan, rencana tersebut ke DPR.
Presiden Direktur PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana bilang, untuk IPO itu, mereka akan memakai laporan keuangan Juni 2013. "Penjamin emisi dari BUMN," kata dia.
Dana hasil IPO akan digunakan mengembangkan anak usaha PT Pos. Seperti, di bisnis pengiriman logistik, Pos Smart. PT Pos juga akan membentuk bisnis jasa penyaluran kredit yang dibentuk bersama Bank Mandiri. Ketut menargetkan, kepemilikan PT Pos pada anak usaha ini maksimum 30% dan bisa terbentuk di tahun depan.
PT Pos juga sedang mengembangkan Post Tel Company menjadi network company atau perusahaan berbasis jaringan. Saat ini, mereka sedang menjajaki kerjasama dengan perbankan lain seperti BNI dan BCA, juga Japan Post dan Korea Post untuk meningkatkan layanan pengiriman uang.
PT Pos menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 4,3 triliun di 2013. Nilai itu meningkat dari target tahun ini Rp 3,5 triliun. Perseroan ini juga berharap bisa meraih laba bersih Rp 300 miliar naik dari target tahun ini Rp 250 miliar. Target laba bersih tahun ini naik dari tahun lalu Rp 182 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News