Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan terakhir investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell hingga Rp 1,65 triliun. Jumlah ini lebih besar dibandingkan net sell pekan sebelumnya yang mencapai Rp 1,59 triliun.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan, net sell berpotensi akan berlanjut apabila terjadi perpindahan arus dana pada instrumen investasi yang lebih menguntungkan, salah satunya emas. Selain itu, ia melihat investor memiliki kecenderungan pindah ke pasar Amerika.
Baca Juga: BI: Periode 4-6 Mei, asing catat nett sell Rp 6,95 triliun di pasar domestik
"Mendapat doping dari Fed, unlimited QE, yang akhirnya berhasil membuat pasar saham tetap Naik dengan kondisi ekonomi yang menurun," jelasnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (10/5).
Hal-hal itu, lanjut William, lebih menarik di tengah IHSG yang masih menurun dan belum ada sentimen positif yang bisa menopang.
Sekadar informasi, aksi jual bersih di pekan pertama Mei ini terjadi saat pasar tengah sepi. Berdasar data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), volume transaksi sebesar 25,72 miliar saham dengan nilai transaksi hingga Rp 23,20 triliun.
Pada pekan sebelumnya, volume transaksi sebesar 37,1 miliar saham dan nilai transaksi Rp 32,6 5 triliun. Dengan kata lain, investor lokal yang lebih aktif dalam melakukan transaksi minggu ini.
Baca Juga: TOWR dan AKRA bakal mengguyur dividen, begini rekomendasi analis
Di tengah investor asing yang terus keluar dari bursa, ada beberapa saham yang masih mencatatkan net buy. Di sektor perbankan ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 570,73 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 157 miliar, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Rp 25,12 miliar, dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) Rp 21,06 miliar.