kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.255   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Pekan ini ramai cum date dividen, begini rekomendasi Sucor Sekuritas


Selasa, 04 Mei 2021 / 20:28 WIB
Pekan ini ramai cum date dividen, begini rekomendasi Sucor Sekuritas
ILUSTRASI. Emiten-emiten ramai kembali membagikan dividen.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten-emiten ramai kembali membagikan dividen. Terbaru, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) mengumumkan akan membagikan dividen sebesar Rp 733,50 miliar atau setara Rp 48,85 per saham.

Selain BJTM, cukup banyak emiten yang mematok cum date dividen pekan ini seperti PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Siloam International Hospital Tbk (SILO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Analis Sucor Sekuritas, Hendriko Gani menuturkan dividen yang menarik dari emiten-emiten tersebut yakni AKRA, SILO, dan SRTG. Hal ini karena kinerja dari ketiga emiten tersebut cukup membaik setelah terkena efek Covid-19.

Lebih lanjut, untuk SRTG, beberapa portofolio investasinya membukukan kinerja yang cukup baik dan terapresiasi secara harga sahamnya seperti TBIG, ADRO, MDKA dan juga MPMX. "Sehingga mereka membukukan kinerja yang cukup baik di tahun lalu. Selain itu valuasi SRTG yang masih tergolong murah, menjadikan SRTG cukup menarik untuk dikoleksi," kata Hendriko kepada kontan.co.id, Selasa (4/5).

Baca Juga: Indeks sektor teknologi melonjak 184,08% sejak awal tahun, begini prospeknya

Kemudian, SILO juga dinilai cukup menarik karena dividend payout ratio besar yang diberikan serta potensi turnaround dari emiten rumah sakit ini. AKRA juga menarik karena dividen yang cukup besar dan juga mendapat keuntungan dari margin expansion akibat kenaikan harga komoditasnya. "Selain itu di tahun 2021 ini pun komoditas oil masih cukup tinggi sehingga gross margin dari AKRA masih cukup besar," lanjut Hendriko.

Hendriko bilang, untuk investor yang berniat memburu dividen, lebih disarankan untuk memilih kembali saham yang memberikan dividen. Apakah emiten tersebut masih memiliki prospek yang baik ke depannya atau dividen dibagikan akibat one off gain saja.

Selain itu juga perlu diperhatikan karena biasanya setelah ex date saham akan cenderung turun sebesar dividennya. Sehingga investor perlu waspada apabila hanya ingin melakukan short term trade untuk mengambil dividennya. 

Baca Juga: Banyak emiten mematok cum date dividen pada pekan ini, simak rekomendasi sahamnya

Untuk BJTM, ia menyatakan memang biasa membagikan dividen yang cukup besar. Secara kinerja, BJTM memiliki capaian cukup solid dan tidak terlalu terdampak Covid-19 tahun lalu. "Sebenarnya menarik untuk dikoleksi, tapi kalau untuk short term trade sebaiknya perhatikan juga prospek ke depannya," tuturnya.

Secara teknikal, Sucor Sekuritas melihat BJTM saat ini sideways dengan support Rp 785 per saham-Rp 820 per saham. Investor dapat memanfaatkan trend tersebut untuk melakukan trading jangka pendek.

Kemudian, SRTG dalam fase downtrend sehingga ia menyarankan wait and see terlebih dahulu dengan suport terdekat di kisaran Rp 5.500. "Apabila tidak berhasil bertahan next support pada level Rp 5.100," kata dia.

Baca Juga: Indeks sektor teknologi melonjak, simak rekomendasi saham-sahamnya.

Selanjutnya, AKRA sideways pada range Rp 3.000 per saham-Rp 3.300 per saham. Saat ini volume perdagangan cenderung kecil sehingga ia merekomendasikan Lebih baik wait and see pada kisaran Rp 3.000.

SILO masih uptrend dengan support terdekat pada level Rp 8.000 per saham-Rp 8.100 per saham dan resistance pada Rp 8.500 per saham-Rp 8.600 per saham. "Perhatikan bahwa ada candle reversal pada 3 hari terakhir. Apabila jebol dari support Rp 8.000, potensi melemah ke support selanjutnya di kisaran Rp 7.000-Rp 7.100," imbuh dia.

Baca Juga: Pasar mengantisipasi realisasi PDB Indonesia, IHSG diproyeksi bergerak fluktuatif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×