Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC), Rabu (23/5) yang bernada dovish membuat rupiah menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg di pasar spot, Jumat (25/5) rupiah menguat 0,05% menjadi Rp 14.125 per dollar AS. Sementara, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) mencatat rupiah menguat 0,27% menjadi Rp 14.166 per dollar AS.
Ahmad Mikail Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, rupiah menguat karena indeks dollar AS menurun seiring munculnya ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed tidak akan naikkan suku bunga empat kali di tahun ini.
Notulensi rapat FOMC mengatakan Teh Fed akan menaikkan suku bunga bila inflasi berada di atas 2%. Bahkan, Mikail mengatakan ada kemungkinan bila inflasi AS periode April 2018 berada di bawah 2% maka rencana kenaikan suku bunga The Fed pada Juni 2018 berpotensi mundur menjadi Juli 2018.
Mikail memproyeksikan rupiah pekan depan akan stabil bergerak di rentang Rp 14.150 per dollar AS hingga Rp 14.180 per dollar AS. Stabilnya rupiah didukung oleh berlangsungnya lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diproyeksikan ramai.
Selain itu, rupiah bisa menguat karena sentimen pelantikan gubernur BI yang baru, Perry Warjiyo. "Pasar mengharapkan ada perubahan yang bisa gubernur BI baru lakukan untuk menstabilkan rupiah contohnya dengan menaikkan suku bunga lebih cepat di Juni 2018," kata Mikail, Jumat (25/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News