kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Pekan depan IHSG diperkirakan bakal terkoreksi


Jumat, 20 Februari 2015 / 17:57 WIB
Pekan depan IHSG diperkirakan bakal terkoreksi
ILUSTRASI. Jadwal SIM Keliling Bekasi & Tangsel Hari Ini (7/9), Cek Syarat & Biaya Perpanjang SIM


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencapai level tertingginya. Jumat (20/2), IHSG menembus level 5.400,10 atau naik 0,18% dari hari sebelumnya. Selama seprkan indeks saham menguat 0,48%. Investor asing juga kembali mencatatkan aksi net buy senilai Rp 886,11 miliar. 
 
Para analis menilai, penguatan IHSG yang terjadi selama tiga pekan berturut-turut ini lebih dikarenakan sentimen dalam negeri yang direspon positif oleh para investor. Analis Universal Broker Indonesia Alwy Assegaf mengatakan sentimen itu di antara lain, data neraca perdagangan Indonesia yang surplus dan investor asing yang masih mencatakan minat beli. Kemudian yang terakhir yakni penurunan BI rate menjadi 7,5%. 

"Meskipun di awal pekan sempat terkoreksi, namun itu hanya merupakan aksi profit taking dari pemodal lokal," ungkap Alwy. 

Analis Lautandhana Securindo Krishna D Setiawan menambahkan, sentimen positif lainnya yakni presiden, Joko Widodo yang telah mengambil sikap menunjuk calon Kapolri baru. "Hal ini sesuai dengan harapan masyarakat dan di respon positif oleh market," katanya. 

Di sisi lain, Alwy bilang, faktor eksternal justru belum ada yang ada istimewa. Salah satunya, masih dari Yunani yang masih menunggu kesepakatan mengenai pertemuan yang membahas soal hutang dengan Eropa. 

Kendati demikian, keduanya bilang dilihat dari teknikal IHSG terlihat overbought. Krishna menyebutkan, indikator stochastic dan RSI sudah overbought. Bahkan candlestick membentuk pola shooting star yang menandakan adanya reversal atau pembalikan arah. Namun trend bullish masih tetap ada. 

Adapun di pekan depan, bisa dibilang indeks saham akan minim data. "Sehingga bisa dimanfaatkan untuk aksi profit taking," tambah Alwy. Investor juga akan cenderung mengambil sikap wait and see sebelum melihat data-data ekonomi dalam negeri yang siap dirilis di awal Maret 2015. Seperti data inflasi dan data manufacturing PMI Indonesia. 

Dengan begitu, keduanya memprediksi pekan depan laju indeks saham akan terkoreksi. Alwy menduga akan bergerak di kisaran 5.337-5.450 dan Krishna di 5.430-5.373. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×