kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.684.000   -8.000   -0,47%
  • USD/IDR 16.402   2,00   0,01%
  • IDX 6.646   113,79   1,74%
  • KOMPAS100 990   21,69   2,24%
  • LQ45 776   14,22   1,87%
  • ISSI 203   3,92   1,97%
  • IDX30 401   6,72   1,70%
  • IDXHIDIV20 483   8,87   1,87%
  • IDX80 112   2,06   1,87%
  • IDXV30 117   1,19   1,03%
  • IDXQ30 133   2,24   1,72%

Pefindo Prediksi Penerbitan Surat Utang Korporasi Tahun Ini Capai Rp 155,53 Triliun


Rabu, 12 Februari 2025 / 15:44 WIB
Pefindo Prediksi Penerbitan Surat Utang Korporasi Tahun Ini Capai Rp 155,53 Triliun
ILUSTRASI. Pefindo memproyeksikan penerbitan surat utang korporasi tahun 2025 akan mencapai kisaran Rp139,29 sampai Rp155,43 triliun.


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksi penerbitan surat utang korporasi tahun 2025 akan mencapai Rp 155 triliun.

“Proyeksi penerbitan surat utang korporasi tahun 2025 sebesar Rp139,29 sampai Rp155,43 triliun. Kemungkinan dititik tengahnya mencapai 143,91 triliun,” ungkap Ekonom Prefindo, Suhindarto dalam konferensi pers, Selasa (11/2).

Proyeksi ini relatif stagnan jika dibandingkan dengan total penerbitan obligasi korporasi tahun lalu yang mencapai Rp149,7 triliun. Menurut Suhindarto salah satu salah satu faktor utamanya karena besaran surat utang jatuh tempo tahun 2025 mencapai Rp 162 triliun.

Baca Juga: Kebijakan Trump Picu Ketidakpastian di Pasar Saham dan Obligasi di Januari 2025

Apalagi di saat yang sama, ketidakpastian global yang ditandai dengan kembalinya Trump ke Gedung Putih sukses mengguncang lantai bursa. Baru-baru ini, sebagian besar bursa Asia ditutup melemah pada Selasa (11/2) pasca Trump mengumumkan kebijakan tarif impor pada baja dan aluminium.

Situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran karena Trump dengan kebijakan agresifnya meminta yield US Treasury diturunkan. Data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) menunjukan penurunan yield SUN 10 tahun telah mencapai 6,87%.

Meski begitu, Perindo tetap menyakini obligasi masih menjadi alternatif investasi yang aman ditengah fluktuasi perekonomian global. Hal ini didukung dengan kebijakan pemangkasan suku bunga BI sebesar 25 bps menjadi 5,75%.

Baca Juga: Pefindo Raih Mandat Obligasi Rp 56,69 Triliun, Perbankan dan Tambang Terbesar

Riset keuangan Bank Permata memprediksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75% hingga akhir 2025 dengan sejumlah pertimbangan.

“Dengan suku bunga yang tahun ini yang diproyeksi lebih rendah dari tahun lalu, maka kupon yang terbentuk pun akan lebih rendah. Dan ini saat yang baik untuk korporasi melakukan refinancing.” Ujar Kepala Divisi Pemeringkatan Non-Jasa Keuangan 2 Pefindo, Yogie Surya Perdana dalam jumpa pers, Selasa (11/2).

Yogie justru menyebut pernyataan Trump yang cukup agresif ini akan menjadi katalis postif bagi obligasi korporasi. Pasalnya lebih banyaknya investor yang beralih menyimpan dananya pada instrumen yang jauh lebih aman dibandingkan saham. Obligasi menjadi alternatif investasi yang aman, jika dibandingkan dengan penawaran right issue.

Selanjutnya: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,10% ke Rp 16.364 Per Dolar AS pada Rabu (12/2)

Menarik Dibaca: Cek Harga Emas ANTAM dan Beli Lewat Aplikasi Ini! Dijamin Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×