Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebut, penting bagi korporasi alias emiten penerbit obligasi untuk melakukan promosi dan edukasi kepada calon investor demi meningkatkan transaksi obligasi. Pasalnya obligasi korporasi memiliki daya tarik lebih dibandingkan surat utang negara (SUN).
"Seharusnya investor lebih tertarik dengan obligasi korporasi karena kuponnya lebih tinggi dari SUN," kata Presiden Direktur Pefindo, Salyadi Saputra, Selasa (31/7).
Salyadi menjelaskan, apabila yield SUN menurun seiring dengan membaiknya ekonomi domestik, maka obligasi korporasi akan mendaki. Dari nalar tersebut, emiten seharusnya melakukan promosi kepada calon investor, termasuk investor asing.
Hal tersebut dapat dilakukan melalui promosi di mana korporasi melakukan roadshow atau investor forum di negara asing. "Minimal kita harus memberitahukan bahwa investasi di Indonesia ini seperti apa dan risikonya apa," jelas Salyadi.
Berdasarkan data KSEI, dari total obligasi korporasi Rp 359,25 triliun, sebanyak Rp 329,07 dimiliki oleh investor domestik atau setara 91,55%. Hanya 8,4% atau Rp 30,18 triliun yang dimiliki asing.
Menurut Salyadi, investor asing dapat melakukan swap atau hedging untuk meminimalkan risiko.
Terkait pergerakan yield, Salyadi bilang, tergantung pada benchmark yang digunakan emiten, walaupun biasanya mengikuti bunga SUN dengan tenor yang sama. "Mudah-mudahan ke depan tidak naik lagi, yaitu stabil agar kupon tetap menarik bagi issuer dan investor," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News