kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.125   155,00   1,01%
  • IDX 7.792   -113,20   -1,43%
  • KOMPAS100 1.201   -6,51   -0,54%
  • LQ45 978   -1,29   -0,13%
  • ISSI 228   -1,49   -0,65%
  • IDX30 499   -0,33   -0,07%
  • IDXHIDIV20 603   1,19   0,20%
  • IDX80 137   -0,23   -0,16%
  • IDXV30 140   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 167   0,28   0,17%

PDB kuartal III-2015 bisa topang harga SUN


Kamis, 05 November 2015 / 18:51 WIB
PDB kuartal III-2015 bisa topang harga SUN


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rilis data ekonomi Indonesia kuartal III-2015 berpeluang mengangkat harga Surat Utang Negara (SUN).

Rata-rata harga obligasi pemerintah, yakni INDOBeX Government Clean Price pada Rabu (4/11) terangkat 0,38% dibandingkan hari sebelumnya menjadi 104,96. Di saat yang sama, rata-rata yield obligasi pemerintah yakni INDOBeX Government Effective Yield menyusut 0,73% ke level 8,84.

Ketika harga obligasi naik, yield instrumen tersebut bakal turun. Sebaliknya, saat harga obligasi koreksi, yield surat utang ini bakal menggemuk.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menerawang, rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia per kuartal III-2015 yang tercatat 4,73% bisa mengangkat harga SUN. Sebab, angka tersebut lebih baik dibandingkan pencapaian kuartal I-2015 sebesar 4,72% dan kuartal II-2015 sebesar 4,67%.

“Data ekonomi yang lebih baik kami perkirakan akan mendorong imbal hasil SUN seri acuan tenor 10 tahun bergerak pada kisaran 8,6%,” tukasnya. Pada Rabu (4/11), yield SUN tenor 10 tahun tercatat 8,68%.

Namun, lanjut Made, kenaikan harga SUN hari ini bakal terbatas. Sebab, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed meningkat. Hal ini terlihat dari kenaikan imbal hasil Surat Utang Amerika (US Treasury).

“Imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup pada level 2,23%. Sementara imbal hasil US Treasury tenor dua tahun ditutup naik pada level 0,8%,” tuturnya.

Made berpendapat, investor bakal cenderung menahan diri untuk bertransaksi di pasar sekunder hari ini. Sebab, pelaku pasar akan mencermati data sektor tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang rilis pada Jumat (6/11).

Negeri Paman Sam bakal merilis data Non-Farm Employment Change per Oktober 2015 yang diprediksi 179.000 orang, lebih baik dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya di 142.000 orang.

“Data sektor tenaga kerja tersebut akan menjadi pertimbangan bagi Bank Sentral Amerika untuk mulai menaikkan tingkat suku bunga acuan (Fed Fund Rate),” jelasnya.

Selain itu, pada Jumat (6/11), Bank Indonesia juga bakal merilis data cadangan devisa per Oktober 2015. Pada akhir September 2015, cadangan devisa Tanah Air tercatat US$ 101,72 miliar, turun US$ 3,6 miliar dibandingkan posisi Agustus 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×