Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Pemerintah kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (27/10).
Dalam lelang kali ini, pemerintah menyerap sebesar Rp 10 triliun.
Angka tersebut sesuai dengan target indikatif yang dipatok Rp 7 triliun – Rp 10,5 triliun.
Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, ada lima seri SUN yang dilelang pemerintah.
Pertama, seri SPN12160708 yang dimenangkan sebanyak Rp 900 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 7,05% dan imbalan diskonto.
Penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp 1,79 triliun dengan yield tertinggi 7,74% dan terendah 7%.
Instrumen tersebut jatuh tempo pada 8 Juli 2016.
Kedua, seri FR0053 yang dimenangkan sebanyak Rp 1,2 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,58% dan kupon 8,25%.
Penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp 1,98 triliun dengan yield tertinggi 8,73% dan terendah 8,5%.
Instrumen tersebut jatuh tempo pada 15 Juli 2021.
Ketiga, seri FR0056 yang dimenangkan sebanyak Rp 4,1 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,63% dan kupon 8,375%.
Penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp 4,49 triliun dengan yield tertinggi 8,88% dan terendah 8,56%.
Instrumen tersebut jatuh tempo pada 15 September 2026.
Keempat, seri FR0073 yang dimenangkan sebanyak Rp 2,9 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,93% dan kupon 8,75%.
Penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp 3,11 triliun dengan yield tertinggi 9,2% dan terendah 8,88%.
Instrumen tersebut jatuh tempo pada 15 Mei 2031.
Kelima, seri FR0067 yang dimenangkan sebanyak Rp 900 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 9,19% dan kupon 8,75%.
Penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp 1,27 triliun dengan yield tertinggi 10,12% dan terendah 9,1%.
Instrumen tersebut jatuh tempo pada 15 Februari 2044.
Adapun lelang SUN kali ini mencetak total penawaran Rp 12,65 triliun.
Setelmen berlangsung pada 29 Oktober 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News