kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PBOC intervensi yuan, bagaimana nasib rupiah?


Rabu, 07 Agustus 2019 / 08:54 WIB
PBOC intervensi yuan, bagaimana nasib rupiah?


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Tudingan bahwa yuan dengan sengaja "melemahkan diri" terhadap mata uang global membuat China berang. Kemarin, People's Bank of China mematok nilai tukar harian yuan lebih kuat ketimbang prediksi sejumlah analis.

Tak hanya itu, bank sentral China ini juga mengumumkan akan menjual obligasi berbasis yuan di Hong Kong. Langkah ini diambil selang beberapa jam setelah AS menuding China sebagai manipulator mata uang.

Baca Juga: Rupiah menguat tipis, yuan offshore masih melemah terhadap dolar AS

Langkah intervensi tersebut dilakukan setelah Yi Gang, gubernur PBOC, menegaskan bahwa yuan akan tetap menjadi mata uang yang kuat di tengah fluktuasi yang terjadi. "China tidak akan menggunakan mata uangnya sebagai alat dalam pertikaiannya dengan AS," kata Yi Gang.

Bagaimana posisi yuan setelah pemerintah China melakukan intervensi?

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, nilai tukar USD/CNY di pasar onshore masih berada di atas level 7 per dollar. Pada pukul 08.37 WIB, pairing USD/CNY berada di level 7,0325. Dengan demikian, yuan masih melemah 0,1% dibanding posisi kemarin yang ditutup di posisi 7,0254.

Baca Juga: Dituduh sebagai Manipulator Mata Uang, Ini Pernyataan Resmi Bank Sentral China (PBOC)

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) sudah blak-blakan menuding China sebagai manipulator mata uang. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan pada Senin (5/8).

Dia bilang, pemerintah AS telah memutuskan bahwa China telah memanipulasi mata uangnya, sehingga Washington akan melibatkan Badan Moneter Internasional untuk menghapus kompetisi tidak sehat dari Beijing.

Aksi AS dilakukan setelah China membiarkan posisi mata uangnya keok melampaui level psikologis 7 per dollar pada Senin kemarin. Ini merupakan kali pertama terjadi dalam satu dekade lebih setelah Trump memutuskan untuk menerapkan pajak impor sebesar 10% senilai US$ 300 miliar atas barang-barang China.

Baca Juga: Devaluasi Yuan Picu Perang Kurs, Siapa yang Untung dan yang Rugi? premium

Lantas, bagaimana dampak pelemahan yuan terhadap nilai tukar rupiah? Apakah yuan melemah juga atau sebaliknya?

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada Rabu (7/8), nilai tukar yuan di pasar onshore terhadap rupiah berada di posisi 2.028,31. Jika dibandingkan penutupan hari sebelumnya di 2.029,30, rupiah menguat tipis sebesar 0,04%.     

Sementara, jika rupiah disandingkan dengan dollar AS, pelemahan nilai tukar rupiah sedikit mereda di awal perdagangan Rabu (7/8). Pada pukul 8.23 WIB pagi ini, kurs rupiah spot menguat 0,08% ke Rp 14.265 per dolar Amerika Serikat (AS) dari harga penutupan kemarin pada Rp 14.277 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×