Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penguatan dollar Amerika Serikat (AS) kembali menjadi dalang dibalik keputusan People's Bank of China untuk melemahkan yuan di perdagangan hari ini.
Mengutip Bloomberg, Rabu (25/5) pukul 10.27 pagi waktu Hong Kong, nilai tukar yuan melemah 0,10% ke level 6,5636 dibanding hari sebelumnya. Yang mana ini merupakan pelemahan dalam tiga hari beruntun.
PBOC memutuskan untuk menurunkan nilai tukar acuan yuan sebesar 0,3% menjadi 6,5693 per dollar AS atau merupakan pelemahan terendah sejak Maret 2011 lalu.
“Bisa saja ini dilakukan PBOC untuk mengantisipasi pelemahan signifikan yang mungkin terjadi kalau The Fed menaikkan suku bunga Juni 2016 nanti. Apabila terlihat kepanikan di pasar global dan pelaku pasar berburu dollar AS maka PBOC tentu akan mengambil langkah seperti ini,” analisa Christy Tan, Head of Markets Strategy National Australia Bank Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (25/5).
Penguatan USD ini memang menggoyahkan strategi PBOC untuk menjaga stabilitas nilai tukar yuan. Dalam tiga bulan terakhir PBOC berhasil menjaga stabilitas tersebut, termasuk dengan menjaga depresiasi yuan di hadapan mayoritas mata uang global.
Sehingga diprediksi langkah pelemahan yuan ini perlu diambil oleh PBOC untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi China. Sebagai bentuk antisipasi dari euforia pasar terhadap optimisme kenaikan suku bunga The Fed bulan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News