Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Chitose Internasional Tbk akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Dari raihan dana IPO, perusahaan yang bergerak di bidang perindustrian, perdagangan, dan jasa furnitur ini ingin melebarkan sayap bisnisnya.
Cara Chitose untuk menggenjot pasar ekspornya adalah dengan mengandalkan pembangunan pabrik baru. Dari Rp 96 miliar hingga Rp 105 miliar dana yang diincar, 25% akan digunakan untuk pembelian tanah, 10% untuk pembangunan pabrik dan gudang, lalu 20% lagi untuk pembelian mesin. Ini berarti, keseluruhan investasi pabrik barunya adalah sekitar Rp 52,8 miliar sampai Rp 57,75 miliar.
Direktur Keuangan Chitose Fadjar Swatyas mengatakan bahwa Chitose akan membuat produk pintu maupun racking display di pabrik barunya. Nah, pabrik itu akan memiliki kapasitas 30.000 sampai 40.000 unit.
Saat ini, pangsa pasar ekspor Chitose baru berporsi sekitar 2% sampai 3% dari penjualan. Di situ, pemasaran produk ke Jepang memegang porsi mayoritas sekitar 70%.
"Ke depannya, kita menargetkan porsi ekspor sampai 10% dari total penjualan," ungkap Timotius J. Paulus, Direktur Pemasaran Chitose, dalam paparan publik, Kamis, (5/6).
Sedangkan untuk di dalam negeri, penjualan terbesar produk Chitose adalah di Jakarta dengan porsi 18%. Kemudian, Surabaya menyusul dengan kontribusi 15%. Ketiga, Semarang menyumbang 13% terhadap pendapatan Chitose.
Tahun lalu, Chitose membukukan pendapatan Rp 288,12 miliar dan laba bersih Rp 43,11 miliar. Fadjar bilang, pihaknya menargetkan pertumbuhan laba 15% tahun ini. Kemudian target pendapatannya naik 11%. Chitose pun akan berusaha menjaga margin di posisi 15%.
IPO Chitose menawarkan harga Rp 320 sampai Rp 350. Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas Iman Hilmansyah menyebutkan, dalam rentang tersebut, price earning (PE) saham Chitose adalah 9,9x sampai 10,8x.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News